fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Sebagian Dari Puluhan Ribu Pelaku Usaha di Gunungkidul Belum Melek Pembukuan

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dalam bisnis, penetapan dan penerapan strategi merupakan salah satu hal yang sangat penting. Dengan data yang baik, maka perumusan strategi bisnis bisa dilaksanakan secara tepat dan cepat. Seperti misalnya yang saat ini terjadi, para pelaku UMKM masih tidak paham dengan persoalan pembukuan. Sehingga untuk menghitung laba rugi dan lainnya masih belum begitu maksimal. Padahal pembukuan dalam setiap usaha sangatlah penting sebagai dasar melihat kemajuan usaha maupun untuk merumuskan strategi lanjutan.

Sekretaris Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Gunungkidul, Sih Supriyana menjelaskan, memang masih banyak para pelaku usaha mikro, kecil atau bahkan menengah masih buta dengan akuntansi. Hal ini tentu saja menjadi perhatian jajarannya.

Beberapa waktu lalu, dengan menggandeng sejumlah instansi terkait, Dinas memberikan pelatihan dan penekanan agar pelaku usaha mengerti dan menerapkan pembukukan dalam operasional usaha mereka.

“Tentu ada maksud dong upaya yang kami lakukan itu. Biar terpantau sejauh mana perkembangan usaha masyarakat. Mengingat sekarang ini daerah semakin maju dan sumberdaya manusia juga harus mengimbangi,” kata Sih Supriyana, Jumat (26/10/2018).

Lebih lanjut, dinas juga menyoroti berkaitan dengan teknologi yang semakin maju. Pelaku usaha juga didorong untuk tidak gaptek. Di mana segala sesuatu yang dilakukan juga paling tidak ada unsur teknologi modern yang digunakan. Misalnya saja dalam promosi, atau hal-hal lain. Sehingga perkembangan teknologi informasi yang berkembang pesat itu dapat diserap oleh para pelaku usaha.

Berita Lainnya  Rencana Pembangunan Rusunawa Kedua, 3 Lokasi Ini Diajukan Pemkab Gunungkidul

“Memang masih belum maksimal untuk penggunaan teknologi di era digital ini. Maka dari itu kami dorong untuk mereka lebih dapat beradaptasi dengan berkembangnya teknologi,” tambah dia.

Dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah sendiri telah menggandeng Dinas Komunikasi dan Informatika Gunungkidul dalam bidang teknologi. Beberapa kali dilakukan koordinasi terkait sebuah web yang diperuntukan sebagai sarana promosi produk-produk UMKM. Selain itu, juga digunakan untuk melakukan pemetaan UMKM mana yang memiliki eksistensi dan geliat yang tinggi.

“Masih dalam proses pembahasan kok. Jadi dari dinas Kominfo rencananya akan membuatkan web resmi sebagai sarana promosi oleh pelaku usaha,” tambahnya.

Disinggung mengenai lapangan pekerjaan yang tersedia dari adanya UMKM di Gunungkidul, Sih mengungkapkan jika sejauh ini adanya UMKM di desa-desa mulai berdampak pada pertumbuhan perekonomian. Di mana sudah cukup banyak lapangan pekerjaan yang tersedia. Meski belum cukup besar, paling tidak pelaku usaha mampu memperkerjakan sanak saudara atau tetangga sekitar lingkungan.

“Sangat membantu pengurangan pengangguran di Gunungkidul tentunya. Pertumbuhan perekonomian perlahan juga mulai terlihat,” ujar mantan Kepala Bidang UMKM itu.

Lebih lanjut, UMKM menurutnya tidak dapat dipandang sebelah mata. Pelaku usaha dituntut untuk memiliki terobosan atau inovasi tersendiri dalam mengembangkan sayap di bidang usaha. Keterlibatan dalam mengubah pertumbuhan ekonomi dan pengurangan pengangguran sangatlah besar. Untuk omsetnya saja, rerata dapat menjapai puluhan hingga ratusan juta.

Berita Lainnya  Dapat Tambahan Kuota, Pemerintah Jamin Gas Melon dan BBM Tak Langka Saat Lebaran

Sementara itu, Kepala Seksi di Bidang UMKM, Kris Mularsih menambahkan, hingga saat ini dinas bekerjasama dengan pemerintah desa, melakukan pendataan terkait jumlah UMKM yang tersebar di seluruh Gunungkidul. Penyegaran data ini dilakukan sebagai acuan dinas untuk menentukan langkah yang akan diterapkan dalam setiap kegiatan di tahun-tahun berikutnya.

“Data yang ada saat ini 22.000 UMKM tersebar di seluruh Gunungkidul. Petugas masih terus melakukan pendataan, dimungkinkan masih akan terus bertambah,” kata Krin Mularsih.

Adapun tiga aspek yang ditekankan untuk lebih dikembangkan oleh masyarakat Gunungkidul atau pelaku usaha yakni olahan makanan, produk kriya dan produk craft seperti ornamen batu, kerajinan perak, dan lainnya. Batik khas Gunungkidul pun juga mulai dibidik oleh para pelaku usaha.

Berita Lainnya  Armada Gerbang Pak Probo Diharapkan Mampu Dekatkan Produk Gunungkidul kepada Masyarakat

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler