fbpx
Connect with us

Pariwisata

Sehari Sebelum Puasa, Puluhan Ribu Wisatawan Berkunjung ke Gunungkidul

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul mencatat puluhan ribu wisatawan memasuki obyek wisata di Gunungkidul pada hari Minggu (05/05/2019) kemarin. Hal tersebut, selain karena libur akhir pekan juga bertepatan dengan momentum padusan.

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Harry Sukmono mengatakan, dari laporan yang masuk sampai dengan saat ini tercatat ada 32.485 wisatawan masuk ke Gunungkidul. Jumlah tersebut belum termasuk wisatawan yang masuk ke obyek wisata minat khusus Goa Pindul.

“Goa Pindul belum memberikan data berapa jumlah wisatawan masuk. Perkiriaan dari sana jumlahnya juga banyak,” ucap Harry kepada pidjar.com,   Senin (06/05/2019).

Ia mengungkapkan, lonjakan wisatawan terjadi karena adanya momentum padusan untuk memulai puasa ramadhan tahun ini. Namun begitu, Harry menyebut selama minimal 30 hari kedepan, jumlah kunjungan wisatawan akan mengalami penurunan.

Berita Lainnya  Panggung Terbuka Megah Kini Berdiri di Gunung Api Purba Nglanggeran

“Pasti akan sepi sekali. Kita mau mendapatkan 1.000 sampai 2.000 pengunjung saja susah. Karena kan puasa, tahun-tahun sebelumnya juga begitu,” kata dia.

Harry menyebut, iklim wisata akan kembali normal pada h+2 lebaran. Namun begitu, pihaknya belum merencanakan event atau kegiatan untuk menarik jumlah kunjungan.

“Kita belum koordinasi terkait penyelengaraan event. Kita akan bertemu dulu dengan sejumlah pihak untuk membahas itu,” kata dia.

Sementara itu, Koordinator SAR Satlimas Korwil II Gunungkidul, Marjono mengatakan, sejak Sabtu pagi kemarin pengunjung memadati Pantai Baron, mereka kebanyakan menghabiskan waktu berenang atau hanya sekedar bermain air di pinggiran pantai. Dia memperkirakan ribuan pengunjung hari ini memadati pantai.

Berita Lainnya  New Normal Diterapkan Pemerintah, Pengusaha Penginapan Mulai Ubah Pelayanan

Untuk pantai Baron memiliki keunikan sendiri, karena untuk menuju ke laut harus menyebrang sungai air tawar. Tak sedikit yang memilih menyewa kapal nelayan untuk menyebrang.

“Sebagian besar melaksanakan tradisi padusan. Setiap tahun selalu ramai kalau pas sehari menjelang puasa. Gelombang juga landai jadi cukup aman. Dulu ada pancuran raksasa, tetapi beberapa tahun ini sudah tidak ada lagi,” katanya.

 

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler