Sosial
Sejumlah Kecamatan di Gunungkidul Segera Masuki Musim Kemarau




Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Badan Meteoroligi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY telah merilis perkiraan awal musim kemarau yang akan terjadi di DIY pada 2020 ini. Berdasarkan pencermatan dengan mempertimbangkan sejumlah kondisi, awal musim kemarau diperkirakan terjadi pada bulan Mei mendatang. Masyarakat pun diminta untuk lebih siap dan antisipatif saat memasuki musim kemarau.
Kepala Stasiun Klimatologi Sleman, Reni Kraningtyas mengatakan pihaknya telah melakukan pemantauan anomali iklim global. Sampai dengan pertengahan Maret lalu, tidak adanya indikasi kemunculan anomali iklim El Nino atau La Nina dan Dipole mode. Sehingga berdasarkan pengamatan yang dilakukan, musim kemarau akan segera terjadi.
“Secara umum DIY akan masuk.pada musim kemarau di bulan Mei mendatang,” kata Reni Kraningtyas, Rabu (08/04/2020).
Meski begitu, sebagian daerah di Kulon Progo dan Gunungkidul akan memasuki musim kemarau di bulan April yakni pada dasarian III. Untuk Gunungkidul, yang di 10 hari terakhir bulan April diperkirakan masuk musim kemarau meliputi sebagin wilayah barat daya seperti Purwosari, Panggang, Saptosari, Tanjungsari. Kemudian masuk ke wilayah Tepus, Girisubo, Semanu, dan Playen
Kemudian sisanya masuk musim kemarau pada bulan Mei dasarian pertama (10 hari pertama di bulan Mei). BMKG sendri memperkirakan puncak musim kemarau terjadi di bulan Agustus 2020 mendatang.




“Terus kami lakukan pemantauan bagaimana pergerakan cuaca di daerah,” tambah dia.
Mendekati musim kemarau, tentu ada perubahan cuaca atau lebih dikenal dengan pancaroba. Pada kondisi ini potensi tejadinya hujan deras, petir, angin kencang yang dapat menyebabkan bencana.
Untuk itu, masyarakat pun dihimbau untuk lebih siap menghadapi potensi yang sekiranya dapat terjadi. Bagi daerah yang rentan terjadi bencana kekeringan juga diminta untuk lebih antisipatif. Untuk sektor pertanian, BMKG menghimbau petani agar dapat menyesuaikan pola tanam, agar tidak mengalami kerugian akibat potensi kekeringan.
Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatalan surat edaran menghadapi musim kemarau telah diterima. Pada intinya sejumlah himbauan telah diberikan.
“Untuk daerah yang sumber airnya cukup atau melimpah silahkan menanam padi, kemudian untuk yang sumber airnya kurang tanaman polowijo menjadi salah satu pilihannya,”ucap Raharjo.
Tidak hanya itu, untul pompa-ompa air yang dimiliki petani juga dicek kesiapnnya. Dari dinas pun terus mengusulkan bantuan dan mendorong petani untuk lebih aktif.
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan2 hari yang lalu
BKPPD Gunungkidul Kembali Dalami Dugaan Perselingkuhan ASN
-
Sosial21 jam yang lalu
Bupati Gunungkidul Dikukuhan Sebagai Ketua Pengurus Daerah Keluarga Organisasi Tarung Derajat
-
Sosial1 minggu yang lalu
43 Tahun Berdayakan UMKM Gunungkidul, Koperasi Marsudi Mulyo Terus Berinovasi
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
Terkendala Aturan, Proses PAW 3 Lurah di Gunungkidul Belum Bisa Dilakukan
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Dibalut Horor, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Sahabat Sejati
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Pecat 2 ASN Yang Terlibat Skandal Asusila
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Sosial2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Aliansi Jaga Demokrasi Bersama BEM DIY Demo Tuntut Adili Jokowi