Sosial
Semester Pertama 2020, Kasus DBD Nyaris Menembus 900 Kasus




Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Gunungkidul hingga saat ini nyaris mencapai 900 kasus. Jumlah ini diprediksi masih akan terus bertambah sepanjang tahun 2020 ini meski angkanya mengalami trend penurunan.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Gunungkidul, Sumitro memaparkan, kasus DBD di Gunungkidul hingga bulan Juni ini telah mencapai 878 kasus. Angka ini tergolong cukup tinggi jika dibandingkan pada tahun sebelumnya. Namun begitu, secara perhitungan, pada bulan Juni ini angkanya sudah menurun cukup drastis.
“Puncak kasus DBD di Gunungkidul sudah terjadi pada bulan Februari dan Maret lalu yang mencapai 268 kasus. Untuk bulan ini turun 17 kasus,” terang Sumitro, Selasa (23/06/2020).
Ia mengatakan, sebaran wilayah endemik DBD sendiri berada di sejumlah kecamatan diantaranya Karangmojo, Ponjong, Wonosari dan Patuk. Menurutnya, adanya peningkatan kasus DBD sendiri menjadi perhatian banyak pihak. Terutama masyarakat yang harus peka terhadap lingkungan sekitar.
“Ada kecenderungan warga memberi ruang nyamuk untuk berkembang biak. Kita berharap ada gerakan PSN atau pemberantasan sarang nyamuk sehingga tidak ada jentik nyamuk yang berkembang biak,” ucap dia.




Sementara itu, Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty menambahkan, meski ada penurunan, namun diperkirakan, kasus DBD masih akan terjadi sepanjang tahun. Sebab saat ini jumlah kasus cenderung masih terus ada.
“Masyarakat di samping pencegahan Corona harus terap melaksanakan (Pemberantasan Sarang Nyamuk) PSN dengan 3 M plus, ini juga penyakit berbahaya,” ucap Dewi.
Menurut Dewi, langkah antisipasi ini perlu dilakukan mengingat banyak masyarakat yang berdiam diri di rumah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Akan tetapi, jika tidak memperhatikan lingkungan, justru akan menyebabkan muncul penyakit lain yakni DBD.
“Untuk itu upaya antisipasi paling awal adalah PSN tadi,” kata dia.
Dewi Irawaty menambahkan, aktifitas nyamuk aedes aegypty juga ada periodenya, yakni pada pagi muncul antara pukul 8.00-10.00 WIB. Sementara sore mulai pukul 15.00 hingga 16.00 WIB.
“Kita himbau kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan PSN, selain itu juga harus menerapkan polah hidup bersih dan sehat. Pencegahan juga dengan menerapkan program 3 M, mengubur, menguras dan menutup tempat-tempat yang berisiko jadi lokasi perkembangbiakan, nyamuk demam berdarah,” pungkas Dewi.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Keluarga Korban Laka Laut di Pantai Drini Akan Terima Asuransi
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
BKPPD Periksa 2 ASN Yang Diduga Terlibat Perselingkuhan
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Mengapung di Telaga
-
Sosial5 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Belasan Wisatawan dari Mojokerto Terseret Ombak Pantai Drini
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sleman City Hall Hadirkan Blooming Fortune dan Rangkaian Event Menarik Sambut Imlek 2025