Sosial
Sempat Capai 18 Feet, Gelombang Tinggi di Pantai Selatan Berangsur Turun
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sepekan ini, gelombang air laut di perairan selatan Gunungkidul mengalami peningkatan ketinggian yang cukup signifikan. Berdasarkan informasi yang diperoleh, bahkan ketinggian maksimal gelombang sendiri sempat mencapai 18 feet. Kendati demikian, fenomena gelombang tinggi ini sendiri tidak sampai berdampak ada infrastruktur yang ada di pesisir pantai. Sejak kemarin, gelombang tinggi mulai berangsur ada penurunan meski belum begitu normal.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, dalam sepekan terakhir pihaknya mterus mendapatkan laporan mengenai peningkatan gelombang air laut yang terjadi di perairan selatan. Beberapa hari lalu bahkan ketinggian gelombang sendiri mencapai sekitar 18 feet. Di mana air bahkan sampai di pinggir-pinggiran pasir yang sering dimanfaatkan oleh wisatawan bermain.
“Lebih tinggi dibandingkan hari biasanya. Bahkan juga lebih deras, beberapa hari lalu di Pantai Sepanjang misalnya, air bahkan sudah mendekati lapak para pedagang,” kata Edy Basuki, Kamis (26/07/2019).
Meskipun demikian, menurut dia, hingga sekarang belum ada laporan yang masuk mengenai kerusakan bangunan milik pedagang atau infastruktur lainnya. Gelombang tinggi yang terjadi kali ini, dianggapnya tidak sedahsyat tahun lalu. Di mana air sampai di jalanan dan memporak-porandakan kawasan pesisir selatan Gunungkidul.
“Masih aman belum ada laporan kerusakan. Koordinasi dengan SAR itu pasti, kami sebar personil untuk pengawasan,” imbuh dia.
Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) DIY, setiap saat mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang tinggi hingga perkiraan cuaca di eilayah DIY. Dengan demikian diharapakan masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi mendesak, terlebih mereka yang berada di kawasan selatan.
“Koordinasi dengn BMKG juga kami lakukan, setiap ada perkembangan langsung dilaporkan,” paparnya.
Sementara itu, Koordinator SAR Satlinmas Korwil II Pantai Baron, Marjono mengatakan gelombang tinggi masih tergolong aman. Pasalnya tak ada bangunan yang terdampak dan mengalami kerusakan. Semula memang ada kekhawatiran jika kenaikan air laut berdampak memperparah kondisi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Baron yang saat ini sudah dalam kondisi rusak. Namun dalam perkembangannya, ternyata gelombang kali ini tidak sampai kembali merusak.
Meski begitu, gelombang tinggi yang terjadi hampir sepekan terakhir ini sempat membuat para nelayan tidak berani melaut. Menurut Marjono sejak Rabu (25/07/2019) kemarin, gelombang sudah berangsur menurun.
“Kemarin sudah turun jauh di bawah 10 feet, nelayan juga sudah beraktivitas seperti biasa,” kata Marjono.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Keluarga Korban Laka Laut di Pantai Drini Akan Terima Asuransi
-
Uncategorized6 hari yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
BKPPD Periksa 2 ASN Yang Diduga Terlibat Perselingkuhan
-
bisnis2 minggu yang lalu
Sleman City Hall Hadirkan Blooming Fortune dan Rangkaian Event Menarik Sambut Imlek 2025
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Belasan Wisatawan dari Mojokerto Terseret Ombak Pantai Drini
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Hukum3 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Sosial3 minggu yang lalu
Program MBG di Gunungkidul Masih Tunggu Kesiapan Dapur Pengolahan