Connect with us

Pemerintahan

Sempat Kelabakan Anggaran Droping Air di Awal Musim Hujan, Pemkab Gunungkidul Simpan Dana Cadangan Rp 100 Juta

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kemarau yang berdampak pada bencana kekeringan masih terjadi di wilayah Gunungkidul. Data BMKG DIY menyebut wilayah Gunungkidul sendiri lebih dari 170 hari tanpa adanya hujan, berada di peringkat kedua setelah kabupaten Bantul yang lebih dari 180 hari tanpa hujan. Beberapa sumber air berangsur mengalami penyusutan debit air, kondisi tentunya berdampak pada droping air yang dilakukan oleh pemerintah. Sementara untuk permintaan bantuan air pun terus berdatangan. Kendati demikian, pemerintah memastikan anggaran droping air masih mencukupi hingga pertengahan bulan November.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan anggaran droping air dari pemerintah perlahan mulai menipis, karena memang untuk permintaan juga terus bertambah. Meski begitu, anggaran ini sendiri tidak begitu menjadi masalah dalam menghadapi kekeringan.

“Ada bantuan dari pihak ketiga seperti komunitas, instansi hingga pegawai ini lah yang meringankan dalam mensiasati menipisnya anggaran,” ungkap Edy Basuki, Senin (21/10/2019).

Lebih lanjut, bantuan dari pihak ketiga yang dimaksud seperti BPBD belum lama ini mendapatkan bantuan 100 tangki dari Badan Perencanaan Pembangunan Daearah (Bappeda) DIY serta 102 tangki dari panitia peringatan Hari Ibu di Pemerintah DIY. Kemudian bantuan dari kalangan pejabat yang melakukan iuran sehingga terkumpul 34 juta rupiah. Belum lagi dari dermawan lainnya dan kalangan-kalangan lain yang langsung menyasar ke titik kekeringan dan tidak berkoordinasi dengan BPBD.

Berita Lainnya  Angka Balita Stunting di Gunungkidul di Angka 18,4%, Begini Kata Pemerintah

“Beberapa kecamatan yang bisa menangani droping air dengan anggaran mereka memang ada yang sudah habis dan mulai menipis. Untuk anggaran di BPBD sendiri paling tidak cukup sampai awal hingga pertengahan November,” paparnya.

Disinggung mengenai alokasi anggaran di BPBD, Edy memaparkan pihaknya masih menyimpan dana sektar Rp100 juta. Meski demikian, dana ini akan menjadi cadangan untuk penyaluran saat awal musim hujan yang datang di November mendatang. Bedasarkan pengalaman tahun lalu BPBD sempat kelabakan karena tak memiliki anggaran pada saat awal musim hujan. Pasalnya, saat hujan sudah turun, praktis bantuan dari pihak ketiga akan dihentikan.

“Pada awal musim penghujan kami masih akan lakukan droping. Karena apa, potensi sumber air yang dimiliki masyarakat belum optimal, sehingga masih membutuhkan bantuan. Jangan sampai pengalaman atau kejadian tahun lalu terulang kembali,” tambahnya.

Saat ini, pihaknya fokus dalam penyaluran bantuan dari pihak ketiga. Meski musim kemarau masih agak lama, namun ia meminta masyarakat untuk tidak usah mengkhawatirkan mengenai bantuan air bersih. Pasalnya memang selain dari pemkab masih tersedia bantuan, dari pihak swasta pun juga terus mengalir.

Berita Lainnya  Tak Lolos Seleksi Administrasi, Ratusan Pendaftar CPNS Pemkab Gunungkidul Dicoret

Sekretaris Daerah Gununkidul, Drajad Ruswandono mengatakan, untuk tahun ini bantuan air bersih dari pihak ketiga sangat banyak sehingga membantu pemkab dalam upaya penangan. Meski demikian, ia tidak ingin pemkab bergantung dengan pihak swasta guna mengatasi permasalhaan krisis air bersih.

“Saya sudah instruksikan agar tahun depan ketergantungan dikurangi. Salah satunya, untuk optimalisasi peran dari PDAM maupun spamdes yang ada di masyarakat,” kata Drajad Ruswandono.

Sebagaimana diketahui, hujan yang tak kunjung turun di wilayah Gunungkidul berdampak pada meluasnya kawasan terdampak kekeringan. Bedasarkan data yang ada dari 18 kecamatan yang di bumi handayani, 17 kecamatan terdampak kekeringan. Total ada sekitar 130 ribu penduduk yang kesulitan air. Kecamatan terbaru yang mengajukan kekeringan yakni kecamatan Karangmojo.

Berita Lainnya  Digelontor Anggaran Miliaran, Pembangunan Pasar Playen Segera Dilanjutkan

 

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler