Sosial
Sengketa Lahan Bandara, Sultan Minta Masyarakat Legowo






Patuk,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sejumlah insiden yang mewarnai tahap awal proses pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo mendapatkan perhatian dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X. Raja Yogyakarta ini meminta kepada masyarakat setempat untuk legowo memberikan lahannya guna pembangunan bandara yang diproyeksikan menjadi pengganti Bandara Adisucipto ini.
Ditemui saat meresmikan jembatan Sembada – Handayani di Ngoro-oro, Kecamatan Patuk pada Rabu (10/01/2018) siang tadi, Sultan mengungkapkan bahwa solusi menjual lahan ke pemerintah merupakan solusi terbaik bagi masyarakat setempat. Selain itu, kawasan tersebut akan lebih bermanfaat jika dibeli oleh pihak pemerintah dalam hal ini PT Angkasa Pura.
"Kalaupun masyarakat kukuh (tidak mau menjual), pembangunan pun tetap terus berjalan. Ini sebenarnya kesempatan bagi masyarakat menurut saya," ujar Sultan.
Ia mengingatkan, jika masyarakat tetap tidak mau menjual justru menjadi kerugian bagi warga. Ada beberapa dampak yang merugikan jika warga tetap bersikeras mempertahankan lahan mereka, baik dari sisi ekonomi maupun gangguan lingkungan.
"Kalau bandara sudah beroperasi, apa tidak bising, apa tidak polusi. Nanti kalau tidak betah mau dijual sama siapa," terangnya.







Sultan memberikan contoh saat pembangunan Fly Over di Jombor, Kecamatan Mlati, Sleman beberapa waktu lalu. Dulunya masyarakat dis ekitar fly over menolak untuk menjual tanah mereka. Namun pada akhirnya mereka kebingungan sendiri setelah fly over beroperasi.
"Dulu mau dibeli Rp 4,5 ndak boleh, mereka minta Rp 10 juta per meternya. Setelah jadi bising mereka mau jual ke kita tapi anggarannya sudah tidak ada. Ditawarkan pihak luar nggak ada yang mau beli," urai Sultan.