Connect with us

Sosial

Senjakala Produksi Garam Kanigoro, Terlalu Asin dan Gagal Tembus Pasar

Diterbitkan

pada

BDG

Saptosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Beberapa tahun silam, masyarakat di Kalurahan Kanigoro, Kapanewon Saptosari berinovasi memproduksi garam dengan memanfaatkan air laut yang berada di Pantai Dadapayam. Namun saat ini pengelolaan garam tersebut justru terbengkalai dan tidak berproduksi lagi. Kegagalan menembus pasar membuat usaha ini terus merugi hingga akhirnya ditutup warga. Selain itu, garam hasil budidaya warga sendiri juga belum lolos uji standar kesehatan.

Ketua Kelompok Budidaya Garam Dadap Makmur di Pantai Dadapayam Triyono mengatakan, pembuatan garam menjadi inovasi yang dilakukan warga Pantai Dadapayam, Padukuhan Gebang, Kalurahan Kanigoro sejak tahun 2017. Usaha ini sempat menjadi pengharapan besar bagi masyarakat yang masuk dalam kelompok ini untuk memperbaiki kesejahteraan.

Berita Lainnya  Aroma Pungli Dalam Pengelolaan Reservoir Air Bantuan Kementrian di Temuireng

Namun lantaran berbagai hal, usaha kelompok ini tidak kunjung menunjukkan prospek yang baik. Salah satu yang krusial adalah kegagalan menembus pasar dan harga jual tidak sebanding dengan operasional produksi. Sempat beberapa tahun bertahan, warga akhirnya menyerah dan lantas menghentikan aktivitas pembuatan garam. Kelompok budidaya kemudian mengembalikan pengelolaan ke Kalurahan Kanigoro.

“Sudah tidak dilakukan produksi oleh petani garam di pantai tersebut (Dadapayam). Termasuk kelompok kami sudah mengundurkan diri,” kata Triyono.

Sekretaris Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) Giridipta Kalurahan Kanigoro, Suyatno menambahkan, aktivitas pembuatan dan pengelolaan garam di Pantai Dadapayam terhenti dan dikembalikan ke Pemkal dan diserahkan ke BUMKal di tahun 2021 kemarin. Terbengkalainya pembuatan garam laut ini karena penjualan yang tak sebanding dengan biaya operasional. Selama ini, warga terus merugi dan akhirnya memilih untuk menyerah.

“Harga jualnya sangat rendah dan memang belum bisa menembus pasaran. Jadi selama ini hanya dijual ke sesama petani atau peternak. Per kilo garam ini hanya seharga Rp 1.000 saja. Padahal pendapatan harus dibagi 50 anggota kelompok. Dari harga segitu tentu tidak mampu mencukupi biaya operasional,” kata Suyanto.

Berita Lainnya  Sukses Kelola Tabungan Ribuan Santri, Pondok Pesantren Darul Quran Wal Irsyad Raih Penghargaan OJK

Selain itu juga berkaitan dengan dengan kualitas garam, menurutnya, beberapa tahun lalu pernah ada pertemuan dengan Dinas Pariwisata dan Dinas Kelautan Daerah Istimewa Yogyakarta membahas potensi yang ada didaerah. Selang beberapa hari, terdapat evaluasi yang dilakukan oleh tim ahli kusus.

Hasil dari survei yang dilakukan, garam yang diproduksi oleh petani di pantai selatan memang tidak lolos standar kesehatan. Hal inilah yang menjadi salah satu kendala untuk masuk ke pasar dan penjualannya meluas.

“Belum tembus pasar karena hal itu. Mohon maaf, masyarakat juga tidak berani mengkonsumsi garam tersebut. Garam yang diproduksi dikhususkan untuk ternak karena kadar garam itu sangat asin, tidak masuk dalam standar kesehatan,” Suyatno.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis2 minggu yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Pariwisata3 minggu yang lalu

Kementerian BUMN dan Sejumlah Perusahaannya Bagikan Bantuan TJSL ke Warga DIY

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– Kementerian BUMN bersama perusahaan yang berada di bawah naungan BUMN, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (Persero)...

Pariwisata1 bulan yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata1 bulan yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Berita Terpopuler