Connect with us

Sosial

Senyum Bahagia Petani Miskin Ini Setelah Asa Sederhananya Miliki Kamar Mandi Layak Diwujudkan Pemuda Bandung Gumbregah

Diterbitkan

pada

BDG

Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Hidup dengan segala macam keterbatasan, khususnya perekonomian membuat orang tentu akan pasrah dalam menjalani kehidupannya. Sejumlah keinginan yang mengharuskan untuk mengeluarkan banyak biaya tentu harus dikubur dalam-dalam. Seperti halnya yang dialami oleh keluarga Kusyadi (55) warga Padukuhan Nogosari 3, Desa Bandung Kecamatan Playen. Keinginan untuk memiliki kamar mandi yang layak dan sehat harus dikubur dalam sejak belasan tahun lalu.

Sejak belasan tahun lalu, keluarga yang hidup sederhana bersama dua orang putrinya ini hanya mengandalkan hasil pertanian. Rumah sederhana yang mereka huni selama ini pun merupakan rumah warisan dari orang tuanya.

Kondisi perekonomian yang sulit membuat Kusyadi dan keluarganya menggunakan fasilitas seadanya dan bahkan bisa disebut kurang layak. Seperti misalnya untuk kamar mandi yang hanya berupa jejeran bambu yang ditutup terpal setinggi kurang lebih 1meter. Tempat tersebut digunakan untuk mandi setiap harinya oleh keluarga Kusyadi. Pun demikian untuk keperluan buang air besarnya, Kusyadi masih menggunakan wc cemplung yang tentunya sangat jauh dari kata sehat.

Kondisi sendiri semakin sulit lantaran sejak 2 tahun terakhir ini, Kusyadi yang menjadi tulang punggung keluarga terserang penyakit stroke. Beruntung kemudian kondisinya berangsur pulih meski belum bisa beraktifitas seperti biasa. Hal ini membuat kondisi ekonomi keluarga ini semakin sulit.

Berita Lainnya  Mobil PCR Hadiah Kapolri, Hasil Tes Kini Bisa Diketahui Dalam Hitungan Jam

Walaupun kondisi kehidupannya sangat memprihatinkan, bantuan pemerintah tak kunjung ia dapatkan. Seperti misalnya untuk program jambanisasi yang banyak didapat oleh tetangganya, justru tak menyasar kepada Kusyadi.

“Ya mau bagaimana lagi, saya tahu wc saya tidak sehat, tapi saya benar-benar tidak mampu untuk membangunnya sendiri,” ujar Kusyadi kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Minggu (21/10/2018) petang kemarin.

Hingga beberapa waktu menunggu, akhirnya keinginan Kusyadi untuk memiliki kamar mandi yang layak bisa terwujud. Bukan dari pemerintah, namun asa sederhana tersebut berhasil terkabul berkat uluran tangan dari komunitas Pemuda Bandung Gumbregah. Minggu kemarin, pembangunan wc dan kamar mandi oleh komunitas ini telah dimulai.

Sejumlah pemuda lengkap dengan peralatan serta material berkumpul di rumahnya. Sedari pagi hingga sore hari, para pemuda dari komunitas Pemuda Bandung Gumregah tersebut bahu membahu bekerja bakti membangun kamar mandi layak yang telah lama diidamkan Kusyadi.

“Tidak menyangka kalau akan tersasar bantuan dari pemuda Desa Bandung ini. Saya berterimakasih sekali tentunya keinginan saya terwujud. Kondisi saya ya seperti ini, kalau pemenuhan air dari sumur milik saudara terus dialirkan,” tambah dia.

Pada kesempatan yang sama, Koordinator Pemuda Bandung Gumbregah, Wasgito mengungkapkan, pembangunan jambanisasi yang menyasar ada warga ini sebagai bentuk keprihatinan sosial dari para pemuda di Desa Bandung. Pasalnya, di era yang serba modern ini masih tak sedikit warga Bandung yang belum memiliki jamban sehat. Sebuah ironi yang kemudian membuat para pemuda untuk menggagas aksi sosial ini.

Berita Lainnya  Hujan Belum Merata, Sri Purnomo Kembali Salurkan Bantuan Air Bersih Untuk Warga Gunungkidul

Wasgito berharap nantinya bantuan semacam ini mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat di desanya.

“Kalau estimasi jumlah penduduk yang belum memiliki jamban sehat kami belum tahu. Mungkin ke depan akan koordinasi masyarakat sehingga ke depan kita bisa menggagas langkah semacam ini lagi,” terang dia di sela-sela pembangunan.

Kamar mandi tak layak yang selama belasan tahun digunakan oleh keluarga Kusdiyanto

Aksi sosial ini tentu tidak ada maksud mendahului program-program dari pemerintah. Akan tetapi, adanya kegiatan seperti ini justru berjalan beriringan membantu program dari pemerintah. Jambanisasi dan lantainisasi yang dilakukan oleh pemuda ini, merupakan wujud pemerataan. Pasalnya bukan tidak mungkin jika program pemerintah belum mengakomodir secara keseluruhan masyarakat Bandung yang memang benar-benar membutuhkan bantuan.

“Ini sekaligus menjadi kegiatan kami dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda. Kita yang tergabung dalam komunitas ini ingin memiliki dampak positif bagi masyarakat Desa Bandung,” ucap dia.

Ditargetkan hingga akhir Desember 2018 ke depan, pihaknya akan membangun 10 unit kamar mandi dan jamban sehat bagi masyarakat miskin di Desa Bandung. Sejauh ini sudah ada 5 keluarga yang akan disasar.

Berita Lainnya  Warga Sumbermulyo Gusar, Ada Isu Belik Pancuran Diklaim Kalurahan Sebelah

Wasgito memaparkan, aksi ini murni merupakan swadaya kelompoknya. Pihaknya yang memiliki sekitar 200 anggota saling patungan untuk mendanai program ini. Patungan sendiri bukan hanya dalam bentuk uang, namun juga berupa material yang disumbangkan.

“Sebenarnya ini juga wadah berbagi dari kami. Bukan sombong ya, Alhamdulillah usaha dan karir kami sudah jauh lebih baik, dulu kami juga merintis dari bawah. Ini sebagai bentuk berbagi saja,” tambah dia.

Pembangunan 1 unit kamar mandi ditargetkan rampung selama 4 atau 5 hari. Terkait dengan biaya, satu unit kamar mandi beserta wc menurutnya menghabiskan dana kurang dari 10 juta. Ia kembali menegaskan bahwa seluruh pendanaan secara penuh disokong oleh anggota komunitas Pemuda Bandung Gumbregah. Masing-masing anggota memberikan donasi sesuai dengan kemampuannya. Ke depan, kegiatan sosial yang digagasnya akan terus berlangsung lantaran ini sudah menjadi sebuah komitmen para pemuda di Bandung untuk menjamin kehidupan warga setempat yang masih kekurangan.

“Kalau ada niat, ternyata semuanya tidak terlalu berat. Saya sangat mengapresiasi peran serta para pemuda Bandung yang sangat berkomitmen untuk berdaya guna bagi masyarakatnya,” tutup dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler