Pemerintahan
Sepi Pendonor, PMI Defisit Stok Darah






Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Jumlah pedonor darah di Gunungkidul mengalami penurunan semenjak Pademi Covid19. Padahal, dalam sehari PMI Gunungkidul membutuhkan 10 sampai 30 kolf darah untuk didistribusikan ke rumah sakit di Gunungkidul.
Staf P2D2S PMI, Slamet Riyanto mengatakan, selama masa pandemi, masyarakat masih takut keluar rumah. Oleh karenanya, pendonor darah pun mengalami penurunan. Hal ini yang membuat stok darah PMI juga mengalami penurunan.
Dari awal mewabahnya covid19 jumalah pendonor yang datang ke PMI setiap harinya hanya 2 hingga 3 pendonor per hari. Sebelum ada Pandemi Covid19 pendonor bisa mencapai 10 orang setiap harinya.
“Sebelum ada covid pendonor itu setiap hari itu minim 10 orang pendonor ada” ujar Slamet, Senin (14/09/2020).
Sedangkan Jumalah darah yang harus distribusikan setiap harinya mencapai 10 sampai 30 klof untuk berbagai rumah sakit yang tersebar di wilayah Gunungkidul. Di antaranya seluruh RSUD di Gunungkidul, Rumah sakit Nur Rohman, rumah, sakit Panti Rahayu, rumah sakit Bethesda, rumah sakit PKU Muhammadiyah, rumah sakit Pelita Husada.







“Jumlah pendistribusian darah itu bisa berubah sesuai permintaan rumah sakit tetapi minim itu 10 klof untuk rumah sakit besar dan untuk rumah sakit lainya permintaan bisa menyesuaikan dari rumah sakit itu sendiri” ujar Slamet.
Untuk mengupayakan terpenuhinya stok darah PMI membuat program pelatihan donor darah. Program ini untuk disosialisasi kepada masyarakat dalam waktu dekat ini namun mengalami kendala akibat pademi covid19.
“Sebenarnya sudah akan kami laksanakan pelatihan ini ke berbagai tempat berdasarkan wilayah minim pendonor, karena acaranya bersifatnya mengundang kerumunan jadi masih kami kaji kembali,” tukas Slamet.
(Andi)