fbpx
Connect with us

Sosial

Sepinya Pasar-pasar Tradisional di Gunungkidul Sejak Beberapa Hari Terakhir

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Terus mewabahnya Covid 19 yang menyebar dengan sangat cepat membuat masyarakat di Kabupaten Gunungkidul cukup cemas. Banyak masyarakat was-was untuk beraktifitas di luar rumah lantaran takut tertular virus berbahaya ini. Adanya himbauan dari pemerintah untuk menjaga jarak serta membatasi secara maksimal aktifitas di luar semakin membuat kondisi sepi. Sejumlah sektor pun terdampak akibat kebijakan ini. Sejumlah lokasi yang biasanya ramai oleh aktifitas masyarakat, mendadak sepi.

Tak terkecuali yang dialami oleh sejumlah pasar tradisional. Kondisi pasar sendiri saat ini terpantau sangat sepi. Akibatnya, omset pedagang pun anjlok dengan cukup signifikan.

Tak hanya pasar-pasar kecil saja, namun Pasar Playen yang termasuk merupakan salah satu pasar tersibuk di Gunungkidul sepanjang Rabu (25/03/2020) ini cukup sepi. Pengunjung pasar yang baru saja rampung direnovasi ini mengalami penurunan yang cukup drastis dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.

Berita Lainnya  Pancasila Jadi Perekat Kehidupan Bangsa Indonesia

Siwi (43), salah seorang pedagang yang di pasar Playen menuturkan, sejak pemerintah mengeluarkan adanya himbauan agar warga tidak terlalu banyak beraktivitas di luar rumah serta maraknya pemberitaan berkaitan dengan penyebaran virus Corona, pengunjung pasar tempatnya berjualan berangsur-angsur sepi.

“Sepi kayak gini. Pasrah waelah, memang baru waktunya seperti ini,” kata dia.

Namun menurutnya, yang paling terasa, sepinya pasar pelayan tersebut terjadi dalam beberapa hari terakhir. Sejak hari Sabtu lalu, pengunjung yang datang sudah sangat sedikit berimbas pada sepinya pasar. Padahal biasanya pada akhir pekan, jumlah pengunjung pasar tradisional cenderung mengalami kenaikan.

Sepinya pembeli di pasar tradisional Playen Gunungkidul ini juga yang dirasakan oleh pedagang yang lain, Septi (46). Ia yang merupakan pedagang plastik yang biasa berkeliling menyediakan kebutuhan plastik untuk para pedagang juga ikut merasakan dampaknya. Plastik yang ia jual juga sepi peminat karena para pedagang mengaku masih memiliki stok.

Berita Lainnya  Ratusan Ribu Jiwa Terdampak Rentetan Bencana Sepanjang Tahun 2020

“Kalau sepi seperti ini, plastik juga kurang laku. Ketika saya datang jawabannya pasti masih,” ungkapnya.

Ia berharap agar kondisi ini cepat berlalu terlebih sudah mendekati bulan Ramadhan dan Lebaran. Karena biasanya pada masa ini menjadi bulan-bulan puncak penjualan barang pedagang di pasar pasar tradisional. Jika wabah korona masih menghantui wilayah Gunungkidul, maka ia khawatir omset para pedagang akan jatuh.

Sementara itu, di Pasar Argosari Wonosari, meskipun masih ada aktivitas, namun jumlah pengunjung juga mengalami penurunan. Kunto, salah seorang pedagang di pasar terbesar Gunungkidul ini mengungkapkan jika ada penurunan jumlah pembeli terutama dalam 2 hari terakhir.

“Pembeli yang datang ke tempat saya hanya para pelanggan yaitu warga yang memiliki toko kelontong di rumahnya,” tandas dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler