Pemerintahan
Lindungi Petani Dari Permainan Harga Tengkulak, Pemerintah Akan Bangun Bangsal Pasca Panen
Wonosari,(pidjar.com)–Meski dengan segala keterbatasannya, Gunungkidul saat ini dibidik menjadi kawasan agraris yang maju. Salah satu yang mendapatkan perhatian dari pemerintah adalah sektor hortikultura. Rencananya, pada tahun 2020 ini, pemerintah akan mendapatkan alokasi anggaran dari pemerintah pusat untuk melakukan pembangunan bangsal pasca panen atau semi pasar lelang. Dengan adanya bangsal pasca panen ini diharapkan mampu membantu para petani dalam hal penjualan hasil panen dan menjaga stabilitas harga komoditas hortikultura.
Dijelaskan Kepala Bidang Hortikultura, Dinas Pertanian dan Pangan, Budi Sudartanto, pemerintah akan melakukan pembangunan bangsal pasca panen dengan konsep semi pasar lelang ini di Desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari. Survey di lokasi telah dilakukan oleh tim. Anggaran sekitar 200 juta juga telah disiapkan untuk dikucurkan dalam pembangunan proyek ini.
“Bangunan ini nantinya akan digunakan untuk lelang hasil panen hortikultura,” kata Budi Sudartanto, Rabu (25/03/2020).
Lebih lanjut ia memaparkan, pembangunan bangsal ini adalah sebagai upaya menyejahterakan petani. Di mana selama ini, hasil panen dari sektor hortikultura seperti bawang, sayur, cabai dan lain sebagainya sangatlah tinggi. Namun demikian, kendala yang dihadapi oleh para petani yakni tidak memiliki tempat untuk menjual hasil panen itu. Tak jarang para petani harus bergantung pada pengepul yang pada akhirnya harga yang didapat tak memuaskan.
Diakuinya, harga komoditi holtikultura ini cenderung tidak transparan dan sering dipermainkan oleh para tengkulak. Sehingga para petani pun justru harus memanggung rugi atas usaha mereka. Wacana pembangunan bangsal pasca panen semi pasar lelang ini disebutnya akan dapat menstabilkan harga pasaran.
“Karena ada selisih harga yang cukup signifikan, makanya ini perlu dilakukan. Sebenarnya usulan kami pasar lelang layaknya di Sleman, tapi sementara bangsal pasca panen untuk memberi tempat bagi petani yang akan menjual hasil panennya,” tambahnya.
Untuk bangsal pasca panen ini nantinya tidak hanya digunakan oleh para petani di karangrejek, melainkan bisa juga dimanfaatkan oleh para petani cabai, bawang merah, sayur dari kawasan lain.
“Jadi selain Karangrejek yang menghasilkan sayur dan komoditas hortikultura, ada kawasan lain. Kenapa dipilih Karangrejek, karena letaknya strategis di kawasan kota,” tutupnya.
-
Politik2 hari yang lalu
Sutradara TV Swasta Masuk Deretan Nama Bursa Pilkada Gunungkidul
-
Politik3 minggu yang lalu
Mandat PAN Turun, Mahmud Ardi Widanta Kembali Maju di Pilkada Gunungkidul
-
Peristiwa6 hari yang lalu
Kecelakaan Hebat di Jalan Baron, Dua Orang Tak Sadarkan Diri
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Pariwisata1 minggu yang lalu
Drini Park, Destinasi Wisata Anyar Yang Suguhkan Keindahan Kawasan Pesisir Selatan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Lantik 5 Pejabat Pimpinan dan Rotasi Puluhan Pegawai
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mesum di Sekolah, Dua Guru SD Dipecat
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Dua Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Jalan Jogja-Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tenggelam di Sungai Oya, Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
-
Sosial2 minggu yang lalu
Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Lebaran Hari Ini
-
Politik3 hari yang lalu
Bursa Pilkada Gunungkidul, Golkar Kantongi 2 Nama Bakal Calon Bupati
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Sunaryanta Gelar Pertemuan dengan Petinggi Gerindra, Bahas Pilkada ?