Peristiwa
Serangan Anjing Liar Terjadi di Piyaman, Satu Kambing Luka Parah di Bagian Perut






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kasus serangan hewan liar yang diduga merupakan anjing liar menimpa ternak kambing milik warga Padukuhan Kemorosari II, Desa Piyaman, Kecamatan Wonosari. Kamis (01/08/2019) dini hari tadi, seekor kambing berwarna putih berjenis kelamin betina milik Siti Fatimah mengalami luka parah pada bagian perut belakang akibat serangan hewan liar tersebut.
Diungkapkan oleh Siti Fatimah (26), peristiwa tersebut pertama kali diketahui sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu dirinya yang sedang tertidur pulas terbangun ketika mendengar suara ribut yang berasal dari kandang sebelah rumahnya.
“Saya dengar suara di kandang kambingnya mengembek. Kemudian saya bangunkan suami dan kemudian dilakukan pengecekan,” ujar Siti.
Saat keduanya keluar, mereka melihat ternak kambingnya sudah berada di luar kandang. Saat itu juga Siti melihat ada dua ekor hewan menyerupai anjing berukuran besar berlari menjauh dari rumah tersebut.
“Kambing ini letaknya di samping rumah, sudah keluar dari kandang dan ada dua ekor anjing warna putih dan hitam. Yang putih sebesar kambing sedangkan yang hitam agak kecil kabur ke arah timur,” ungkap dia.







Saat itu juga, mereka menghampiri kambing yang dipelihara sejak lama itu. Kaget bukan kepalang, ternak yang pernah ditawar ratusan ribu rupiah itu telah mengalami luka pada bagian perut belakang.
“Ususnya sudah keluar, tapi kambing saya masih hidup,” katanya.
Meski masih hidup, Siti memilih untuk menyembelih kambing tersebut lantaran merasa kasihan. Namun bukan untuk dikonsumsi, untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, mereka memutuskan untuk menguburnya.
“Karena tidak tahu juga kan dalam agama haram tidak. Kemudian nanti anjingnya rabies kan bahaya. Jadi pilih dikubur saja,” jelas Siti.
Siti menjelaskan, serangan hewan ini juga pernah dirasakan saudaranya. Satu minggu lalu, ternak kambing berjenis kelamin jantan juga diserang hewan liar.
“Punya pak lik saya diserang bagian ekor juga sekitar satu minggu lalu,” beber Siti.
Sementara itu, tokoh masyarakat setempat, Barno menambahkan bahwa semenjak kejadian ini, masyarakat Padukuhan Kemorosari kini mulai meningkatkan kewaspadaannya. Mereka memilih untuk membuat pagar disekitar kandang dengan ukuran lebih tinggi.
“Kita tingkatkan siskamling, karena sudah dua kejadian. Yang jelas akan lebih waspada,” terang dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks