Pemerintahan
Serapan Baru Capai 63%, Puluhan Miliar Anggaran Penanganan Covid19 Berpotensi Masuk SILPA
Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dalam upaya mencegah, menangani dan menanggulangi virus covid19, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menyediakan anggaran hingga hampir menyentuh angka 100 miliar pada tahun 2021 ini. Anggaran sendiri bersumber dari Belanja Tidak Terduga dan APBD Refocusing Kabupaten Gunungkidul. Hingga jelang akhir tahun 2021 ini, serapan anggaran sendiri diketahui baru sebesar 63,36%. Artinya, masih ada puluhan miliar anggaran yang masih belum termanfaatkan.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Gunungkidul, Saptoyo, menyampaikan, total anggaran yang digunakan untuk mencegah dan menangani covid19 di Gunungkidul pada tahun ini mencapai Rp. 93.123.387.723. Dengan rincian dari anggaran BTT sebesar Rp. 24.158.379.059 dan dari APBD Refocusing sebesar Rp. 68.965.458.664. Program-program yang berkaitan dengan penanganan covid19 di Gunungkidul terbagi menjadi beberapa kegiatan besar seperti penanganan penyebaran virus, dukungan vaksinasi, pemulihan ekonomi, serta bantuan sosial bagi masyarakat terdampak.
“Program-programnya ada di Dinas Kesehatan, RSUD Wonosari, RSUD Saptosari, BPBD, dan Dinas Sosial,” ungkap Saptoyo, Kamis (11/11/2021).
Lebih lanjut ia menambahkan, dari laporan terbaru pada akhir Oktober 2021 lalu, secara keseluruhan program-program penanganan covid19 sudah berjalan di Gunungkidul. Namun demikian, besaran realisasi dan serapan anggaran masih sebesar 63,36%. Mengingat memasuki akhir tahun, jumlah anggaran yang tidak terserap berpotensi akan masuk dalam Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA).
“Masih bisa bertambah realisasinya karena masih berjalan terus sampai akhir tahun,” ucapnya.
Perihal potensi sisa anggaran yang akan masuk SILPA, ia mengungkapkan jika hal tersebut bukanlah suatu masalah. Lantaran SILPA ini dapat dimasukkan dalam APBD di tahun berikutnya.
“Itu sudah hal biasa, aturan keuangan memang begitu. Yang namanya perencanaan kan tidak mungkin presisi 100%, bisa kurang atau bisa lebih,” ujar dia.
Pihaknya saat ini sedang menyiapkan rancangan APBD 2022 dengan pihak-pihak terkait. Namun ia belum dapat merinci lebih lanjut terkait perencanaan APBD tahun 2022 karena masih dalam pembahasan. Namun begitu, ia mengungkapkan jika anggaran kemungkinan akan lebih difokuskan pada pemulihan ekonomi di Gunungkidul yang selama ini terdampak pandemi.
“Yang 2022 tentunya isunya mengenai pemulihan ekonomi, ini baru berproses. Sekarang tahapannya baru pembahasan dengan DPRD Gunungkidul,” terang Saptoyo.
-
Budaya4 minggu yang lalu
Berikut Hasil Pembukaan Cupu Panjala
-
Politik2 minggu yang lalu
Mantan Pj Sekda Ungkap Bahaya Janji Manis Hibah 100 Juta per Padukuhan
-
Kriminal1 minggu yang lalu
Kasatkornas Banser Syafiq Syauqi Temui Pengasuh Pondok dan Perwakilan Pemuda Indonesia Timur
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Mengintip Perjalanan Panjang Klub Voli Ganeksa Bhumikarta Yang Mulai Bersinar di Level Nasional
-
Budaya4 minggu yang lalu
Pakar Pariwisata : Pengumpulan Data Gastronomi Terkendala Kurangnya Edukasi dan Pewarisan Budaya Kepada Generasi Muda
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Pekerja Proyek JJLS Temukan Goa Saat Proses Penggalian Bukit
-
Politik2 minggu yang lalu
Tanggapi Santai Tuntutan Diskualifikasi, Timses : 03 Paling Kuat, Wajar Mau Dijegal
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Tak Berizin, Polisi Tutup Seluruh Outlet 23 Penjual Miras di Gunungkidul
-
Budaya4 minggu yang lalu
Tampilkan Enam Kelompok, Parade Teater Linimasa #7 Bakal Digelar di TBY
-
event4 minggu yang lalu
Filateli Sebagai Edukasi dan Investasi
-
Budaya4 minggu yang lalu
Pameran Seni Visual & Bonsai Resmi Dibuka di Loman Park Hotel Yogyakarta
-
Sosial4 minggu yang lalu
Penjelasan DLH Mengenai Penutupan Goa di Proyek JJLS Gunungkidul