Sosial
Simulasi Bencana Nampak Nyata, RSUD Wonosari Antisipasi Bencana Gempa Bumi, Kebakaran dan Penculikan Bayi


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Suasana di beberapa bangsal rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunungkidul Kamis (09/05/2019) pagi nampak berbeda, sejak pukul 09.00 WIB suara sirine ambulance dan asap putih nampak dari kejauhan. Sejumlah pegawai berlari-lari sembari membawa sejumlah berkas dan menuntun pasien yang masih dalam kondisi terluka maupun lemah. Suasana ini sendiri bukan kejadian yang sebenarnya lantaran pagi tadi, jajaran rumah sakit memang tengah menggelar simulasi bencana dan penanganan terhadap korban.
Digambarkan dalam simulasi tersebut, gedung berlantai dua yang semula aktivitas berjalan normal. Para pegawai dan dokter tengah mensurvei kondisi pasien di sejumlah ruangan, akan tetapi tiba-tiba bangunan seolah goyang kaca dan peralatan lainnya ambruk. Dalam kondisi yang cukup darurat tersebut, sejumlah dokter dan perawat hingga petugas keamanan mengevakuasi para pasien keluar ruangan dan berlindung di tempat yang aman. Tak hanya sekedar mengevakuasi para pasien, para petugas juga memberikan pendampingan untuk menenangkan para pasien tersebut yang dalam kondisi ketakutan.
Tak berselang lama, peristiwa gempa bumi itu memicu terjadinya kebakaran hebat di lantai atas. Petugas harus kembali berusaha melakukan evakuasi dibawah kobaran api. Kesigapan dalam hal ini sangatlah dibutuhkan, telat sebentar saja akan berdampak fatal. Lagi-lagi korban luka berjatuhan, bahkan hingga meregang nyawa sejumlah pasien dengan luka bakar yang diderita.
Puluhan tenaga medis terus berusaha melakukan penanganan pada korban-korban bencana dan insiden tak terduga itu. Sejumlah ambulance didatangkan untuk membantu proses evakuasi dan membawa korban agar mendapatkan penanganan medis lanjutan. Ada belasan korban dengan luka ringan, sedang dan berat, kemudian untuk korban meninggal terdapat 2 orang. Teriakan sejumlah orang semakin membuat simulasi bencana dan kebakaran ini layaknya kejadian nyata.

Para personel RSUD Wonosari memperagakan kesigapan dalam mengatasi kejadian kebakaran
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari, dr. Heru Sulistyowati menjelaskan, simulasi bencana ini dilakukan sebagai upaya jajaran rumah sakit dalam pemantapan kesiapsiagaan para pegawai menghadapi kondisi terdesak dan genting. Selain itu juga untuk meningkatkan kemampuan masing-masing pemangku ketugasan agar lebih sigab dan memiliki pengetahuan kebencanaan.
“Simulasi ini adalah agenda rutin yang kami gelar satu tahun sekali. Sesuai dengan standar akreditasi SNARS. Pengetahuan pada pegawai hal seperti ini sangat dibutuhkan,” terang Heru, usai kegiatan berlangsung.
Lebih lanjut ia mengungkapkan tak hanya insiden tak terduga saja yang perlu disimulasikan sebagai bekal penanganan melainkan insiden penculikan bayi pun juga perlu. Sehingga diharapkan kejelian dan rasa dalam menjalankan tugas sebagai tenaga kesehatan benar-benar dari hati nurani.
RSUD Wonosari dengan segala kelengkapan tentu masih ada beberapa yang perlu dievaluasi. Salah satunya adalah penjagaan atau keamanan, tak sedikit masyarakat yang melahirkan di rumah sakit ini. Dengan adanya simulasi penculikan bayi ini, Heru berharap tidak ada insiden yang benar-benar terjadi entah tertukar ataupun ada bayi yang diculik.
“Sejauh ini kami harapkan tidak ada bencana ataupun kasus penculikan yang terjadi di RSUD Wonosari. Kami terus bebenah dalam pelayanan, keamanan dan beberapa sektor lainnya,” imbuh dia.
Heru pun tidak memungkiri jika letak geografis dan kondisi Gunungkidul yang sekarang ini, memang terdapat beberapa daerah rawan bencana. Maka dari itu, ia berusaha memberikan simulasi kebencanaan untuk mengantisipasi segala sesuatunya. Masyarakat pun juga perlu memahami pentingnya pengetahuan kebencanaan agar sewaktu-waktu terjadi bencana dapat melakukan tindakan cepat.
“Saya kira di Gunungkidul ini Pemkab terus berusaha memberikan sosialisasi. Dari kami pun juga sama kok sebenarnya, sejauh ini setiap ada bencana untuk korban jiwa masih nihil ini kan berarti pengetahuan mereka (warga) sudah cukup luas mengenai kebencanaan,” tutupnya.
-
Uncategorized2 hari yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event2 hari yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik2 hari yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya1 hari yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Sosial17 jam yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara