Budaya
SMAN 6 Yogyakarta Rayakan Panen dengan Kenduri #2 Gaya Hidup Berkelanjutan






Jogja,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Istilah kenduri saat ini merupakan sebuah mekanisme sosial untuk merawat keutuhan. Salah satu cara untuk memulihkan keretakan, meneguhkan kembali cita-cita bersama, sekaligus melakukan kontrol sosial atas penyimpangan dari cita-cita bersama. Kenduri sebagai suatu institusi sosial. Kenduri dihadirkan sebagai wujud berkumpulnya para pribadi dalam acara yang menampung dan merepresentasikan banyak kepentingan.
SMAN 6 Yogyakarta mengadakan kenduri dengan cukup berbeda dengan kenduri pada umumnya. Kenduri tersebut ialah di mana para siswa berkumpul dan mengadakan ujud. SMAN 6 Yogyakarta memakai istilah kenduri dalam rangka memanen hasil project P5 yaitu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Proyek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
Para siswa khususnya kelas X dan warga sekolah SMAN 6 Yogyakarta bersuka cita menikmati hasil panen dengan mengadakan keduri di Aula SMAN 6 Yogyakarta, Jl. C. Simanjuntak No.2, Terban, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta pada Senin (20/03/23). Tema kali ini ialah Kenduri#2 Gaya Hidup Berkelanjutan. Para siswa memamerkan hasil karya dengan kreasi unik dan menarik dari barang-barang bekas atau sampah. Dalam kenduri#2 dibuat meriah dengan fashion show, stand kuliner, kerajinan tangan, pentas seni, dan lain-lain.
Menurut Siti Hajarwati, S.Pd. M.Pd. Si. selaku kepala sekolah SMAN 6 Yogyakarta, proyek penguatan profil pelajar Pancasila adalah pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung kepada siswa, sesuai dengan karakteristik lingkungan sekitar agar siswa memiliki kompetensi global dan berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Para siswa dibimbing oleh tim project dan fasilitator yaitu guru-guru kelas X selama tiga minggu dalam menyiapkan acara kenduri#2 ini.







“Karena kami adalah sekolah adiwiyata mandiri, maka fokus kami ada di pengelolaan sampah atau zero waste. Yaitu bagaimana mengelola sampah agar tidak menjadi sampah. Sampah bisa didaur ulang dan dijadikan kreasi-kreasi yang menunjang produk lain. Seperti fashion, alat musik, kerajinan, pupuk, dan lain-lain,”papar Siti Hajarwati.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter