Politik
Songsong Pemilu, Tingkat Kerawanan di Gunungkidul Terendah


Wonosari,(pidjar.com)– Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Gunungkidul telah merilis indeks kerawanan pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang. Adapun berdasarkan survei yang dilakukan, indeks kerawanan dalam penyelenggaraan pemilu di Kabupaten Gunungkiful tergolong rendah.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Bawaslu Gunungkidul, Tri Asmiyanto. Pihaknya telah menerima rilis status indeks kerawanan pemilu dari Bawaslu Pusat, dimana Gunungkidul kategorinya kerawanannya rendah. Bahkan untuk di Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri, Gunungkidul adalah yang terndah kerawanannya.
“Pun demikian untuk skala nasional, Gunungkidul masuk salah satu kabupaten dengan kategori Indeks Kerawanan Pemilu yang rendah,” ucap Tri Asmiyanto.
Menurut Tri, ada beberapa hal yang menjadi indikator suatu daerah rendah kerawanan. Mulai dari survei dan kajian yang dilakukan, hingga melihat kembali kejadian-kejadian yang terjadi pada pemilu sebelumnya.
“Indikatornya berbeda dengan Pemilu 2019 lalu, namun untuk pencegahannya tetap sama,” imbuh dia.
Dirinya tidak memungkiri bahwa di periode sebelumnya ada beberapa insiden tidak terduga yang terjadi selama tahapan pemilihan. Namun apa yang terjadi dapat diselesaikan secara keseluruhan. Untuk kedepan, upaya pencegahan dilakukan hingga tingkat terendah. Mulai dari sinergi dengan beberapa pihak yang diperkuat hingga sosialisasi-sosialisasi yang dilakukan oleh jajarannya.
“Harapan kamo dengan adanya upaya antisipasi, gejolak selama pelaksanaan Pemilu 2024 bisa diredam,” imbuh dia.
Sementara itu, Kapolres Gunungkidul, AKBP Edy Bagus Sumantri mengatakan, meski saat ini masih di awal 2023 namun sejumlah persiapan untuk menyambut pesta demokrasi di tahun 2024 mendatang sudah mulai dipersiapkan dan dilakukan oleh jajarannya, terutama berkaitan dalam menjaga kondusifitas wilayah. Utamanya dalam kebijakan yang ditempuh bertujuan untuk meredam kondisi daerah dari panasnya persaingan dan kerawanan yang dapat terjadi.
Adapun saat ini langkah yang telah dilakukan adalah koordinasi antara TNI Polri bersama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bawaslu maupun stakeholder lainnya. Di samping itu, pendekatan untuk menjaga kondusifitas dan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), mapping kerawanan politik pun juga dilakukan oleh kepolisian.
“Kami juga melakukan mapping kekuatan partai politik di setiap kecamatan (kapanewon) dan mapping calon peserta pemilu,” ucap Kapolres Gunungkidul, AKBP Edy Bagus Sumantri.

-
Sosial4 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Sosial3 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Hukum4 minggu yang lalu
Komplotan Pencuri Baterai Tower Telekomunikasi Diringkus Petugas
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Selingkuhi Warganya, Oknum Dukuh Dituntut Mundur
-
Politik4 minggu yang lalu
Empat Program Kunci Untuk Kemajuan Gunungkidul
-
Hukum4 minggu yang lalu
Kasus Naik Penyidikan, Korban Bullying di SD Elite Ternyata Sempat Opname di RS
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak
-
Pemerintahan5 hari yang lalu
Besaran UMK 2024 Telah Disepakati, Gunungkidul Menjadi Yang Terendah se-DIY
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kemarau Panjang, BPBD Gunungkidul Terus Layani Permintaan Droping Air
-
Politik3 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 48 Miliar Untuk Pilkada Gunungkidul 2024
-
Sosial1 minggu yang lalu
Sekian Lama Tak Disentuh Pemerintah, Pengusaha Muda Bangun 2 Ruas Jalan