fbpx
Connect with us

Sosial

Sosok Soleh Eko Wibowo, Rela Mulung Usai Pulang Sekolah Demi Bantu Ekonomi Keluarga

Diterbitkan

pada

BDG

Nglipar,(pidjar.com)– Tumbuh dalam keluarga dengan keterbatasan ekonomi tak membuat Soleh Eko Wibowo (20) tak menyerah. Pelajar kelas 12 SMK Teruna Jaya 1 Gunungkidul itu tak sungkan untuk mengambil barang-barang bekas sepulang ia sekolah. Ia melakukannya guna menambah uang jajan dan membeli kuota internet untuk mengembangkan hobi sebagai pembuat konten di media sosial.

Kepada Pidjar.com, ia menceritakan jika bersama dua adiknya berasal dari keluarga yang secara ekonomi pas-pasan. Ibunya berprofesi sebagai tukang kebun di salah satu TK dan ayah sambungnya berprofesi sebagai buruh bangunan.

Kondisi itu membuatnya harus berusaha untuk membantu perekonomian keluarga dan menambah uang jajan. Salah satu cara yang kini ia lakukan adalah mengumpulkan barang bekas setelah ia pulang sekolah. Disebutnya aktifitaa itu dilakukannya sudah dua tahun terakhir.

Berita Lainnya  Antrian Berjubel di RSUD Wonosari, Ratusan Pemohon Surat Sehat Kecewa Tak Bisa Terlayani

“Ngambil barang bekasnya itu setelah pulang sekolah,” jelas warga Padukuhan Jeruklegi, Kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar itu.

Sejumlah barang bekas seperti minuman kemasan hingga botol plastik ia kumpulkan sepulang sekolah. Setiap pulang sekolah setidaknya ia membawa pulang sekitar dua kantong plastik penuh dengan barang bekas.

Tak hanya itu, pada hari libur dirinya meluangkan waktu untuk mencari barang bekas bahkan hingga jarak belasan kilometer dari rumahnya. Barang bekas yang ia ambil kemudian dikumpulkan untuk dijual, sekali menjual barang bekas ia mengaku hanya menerima Rp. 15 ribu hingga Rp. 25 ribu.

“Pas libur itu pernah sampai Ngawen, barangnya dikumpulkan nanti dijual. Kebetulan tetangga ada yang jadi pengepul,” ucapnya.

Berita Lainnya  Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat, Jurus Jitu Nglanggeran Tekan Pengangguran

Selain mengambil barang bekas, ia kini tengah menggeluti pembuatan animasi dan komik. Hobinya itu sudah ia lakoni sejak duduk di bangku SMP. Dirinya rutin membuat animasi dan komik dan diunggah ke media sosial dengan harapan bisa menghasilkan pendapatan dengan membuat konten.

“Cita-citanya bisa jadi conten creator, jadi sebagian uang dari hasil jual barang bekas itu buat beli kuota juga. Sekarang upload di youtube, tiktok, dan instagram,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Teruna Jaya 1 Gunungkidul, Supater Murbo Prihadi, mengatakan siswanya tersebut memang tumbuh dari keluarga kurang mampu. Pada awalnya, ia berangkat ke sekolah dengan jalan kaki.

Namun pada kelas 11 ia dibantu oleh donatur diberikan sepeda untuk berangkat ke sekolah. Ia juga membenarkan jika siswanya tersebut sering mengambil barang bekas untuk dijual sepulang sekolah.

Berita Lainnya  Merananya Para Nelayan Pasca Kebijakan Pelarangan Beli Pertalite Gunakan Jerigen

“Setiap hari kegiatannya seperti itu, sepulang sekolah nyari barang bekas. Hasilnya juga buat bayar sekolah,” bebernya.

Lebih lanjut, diakuinya jika Soleh juga memiliki bakat di bidang animasi dan komik. Setelah pulang sekolah, disebutnya Soleh terlebih dahulu menghabiskan waktu sekutar satu jam guna memanfaatkan wifi sekolah untuk mengedit animasinya. Ia pun mendukung hobinya tersebut, diharapkan hobinya tersebut dapat menambah pendapatannya sebagai konten kreator.

“Dia betah di sekolah, pas sudah jam pulang dia manfaatin wifi dulu untuk buat animasi dan komik. Setelah itu baru pulang sekalian ngumpulin barang bekas,” pungkasnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler