fbpx
Connect with us

Sosial

Jalur Anyar Gunungkidul-Sleman Terhubung ke Jalan Tol, Pembangunan Dilanjutkan Maret

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Kelanjutan pembangunan jalan Gading-Ngalang-Tawang yang nantinya akan tersambung langsung ke Kabupaten Sleman akan segera terealisasi dalam waktu dekat ini. Rencananya jika tidak ada perubahan, untuk pembangunan di wilayah Gunungkidul akan dimulai pada Maret 2020 besok. Proses pembangunan sendiri bisa dilaksanakan setelah pembebasan lahan di beberapa desa yang terdampak telah selesai.

Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Setyo Koordijanto menjelaskan, berkaitan dengan mega proyek jalur anyar tersebut, jajarannya telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi mengenai kelanjutan pembangunan tersebut. Proses penyusunan mekanisme sendiri tengah dilaksanakan sebelum dimulainya pembangunan.

“Informasi yang kami terima paling di bulan Maret akan dilakukan pembangunan fisik,” terang Setyo, Selasa (21/01/2020).

Adapun untuk pembangunan jalan alternatif di kawasan utara ini nantinya akan menghubungkan Gunungkidul dengan Kabupaten Sleman. Tak hanya itu, nantinya jalan tersebut juga akan langsung tembus ke jalan tol yang sekarang ini juga tengah digagas oleh pemerintah pusat.

“Nanti akses jalannya masuk ke jalan Piyungan-Prambanan dulu. Kemudian dari situ baru masuk ke jalan tol,” tambahnya.

Disinggung mengenai estimasi anggaran yang digunakan untuk pembangunan jalur tersebut pihaknya tidak bisa berkomentar banyak. Pasalnya dari kabupaten hanya melakukan pendampingan dalam proses pembangunan itu. Dari kabupaten juga belum mendapatkan akses data terkait anggaran.

Berita Lainnya  RAPBD 2019 Disepakati DPRD dan Pemkab Gunungkidul, Anggaran Belanja Tembus Angka 2 Triliun

Dengan adanya pembangunan jalan di kawasan utara ini diharapkan mampu memberikan pilihan jalur alternatif bagi lalu lintas yang berasal dari Jawa Tengah menuju Gunungkidul. Mengingat sekarang ini, volume kendaraan yang masuk terus mengalami peningkatan. Arus lalu lintas di jalur utama Jogja-Wonosari pun juga sering macet di waktu tertentu sehingga diharapkan jalur anyar ini mampu mengurai kemacetan.

“Harapan besar pemkab untuk kesejahteraan masyarakat tentunya. Perekonomian tentunya akan tumbuh dengan sendirinya dengan dibukanya jalur anyar,” imbuh dia.

Tidak hanya itu, harapan lainnya ialah dapat membuka atau bahkan meningkatkan sektor wisata melalui koridor utara dan timur. Kemudian menumbuhkan kesempatan sektor usaha atau perekonomian masyarakat Gunungkidul.

Beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Gunungkidul, Winaryo mengungkapkan, pembebasan lahan untuk penyelesaian pembangunan ini sudah dirampungkan pada tahun 2019 lalu. Anggaran 105 miliar tersebut digunakan untuk pembebasan lahan sebanyak 671 bidang. Jumlah tersebut seluas 25 hektar yang nantinya akan dibangun sebuah jalan untuk melanjutkan pembangunan jalur alternatif yang melintas di Ngalang-Tawang.

Berita Lainnya  Sambut Liburan Akhir Tahun, Bupati Wanti-wanti Pedagang Kawasan Wisata Tak Nuthuk Harga

Proses pembayaran sendiri sudah dimulai sejak Oktober 2019 lalu. Beberapa hal yang semula dikhawatirkan oleh warga telah terjawab, dan dapat terselesaikan dengan baik.

“Sudah selesai dan berjalan baik. Untuk lahan satu dengan yang lainnya tentu harganya berbeda. Disesuaikan dengan kondisi entah ada tanaman atau lahannya produktif,” terang Sunaryo.

Pembebasan lahan di kawasan utara ini telah memasuki tahapan akhir. Beberapa bidang tanah yang statusnya merupakan tanah kas desa saat ini sedang diurus perizinannya. Pasalnya berkaitan dengan hal tersebut memang harus mendapatkan ijin dari Gubernur DIY. Jika ijin tersebut telah turun, maka ganti rugi pun baru bisa dibayarkan.

“Untuk pembebasan semuanya menggunakan Dana Keistimewaan dari Pemerintah DIY,” tambahnya.

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler