Sosial
Sudah Dapat Tanda Akan Segera Terjadi Hujan, Petani di Gunungkidul Mulai Sebar Benih






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Meski musim penghujan diperkirakan mundur sampai awal hingga pertengahan November 2018, sejumlah petani di Gunungkidul sudah mulai nekat untuk menyebar benih atau dalam istilah jawa disebut ngawu-awu. Metode ini disebut cukup unik, pasalnya, benih padi disebar dan dibiarkan di ladang sambil menunggu hujan tiba. Para petani sendiri nekat melakukan hal ini lantaran telah mendapatkan tanda-tanda bahwa musim hujan akan segera tiba.
Kepala Bidang Pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Gunungkidul, Raharjo mengatakan, informasi yang diperoleh dinas, musim penghujan akan jatuh pada awal November 2018. Hujan pertama kali akan jatuh di wilayah bagian utara Gunungkidul seperti di Gedangsari, Ngawen, Patuk, Semin Karangmojo, Wonosari bagian utara, Ponjong bagian utara dan Semanu bagian utara.
Kemudian, disusul sejumlah wilayah di bagian selatan seperti Paliyan, Saptosari, Panggang, Girisubo, Tepus, Wonosari bagian selatan, Playen bagian selatan dan wilayah lainnya.
Namun demikian, meski masih cukup lama persiapan justru lebih awal dilakukan oleh para petani di bagian selatan Gunungkidul seperti Girisubo, Ponjong bagian selatan, Paliyan dan Saptosari.
“Petani di wilayah selatan itu sudah mempersiapkan lahan mereka. Mereka sudah mulai ngawu-awu atau tebar benih. Tentu saja hal itu dilakukan usai persiapan lahan,” kata Raharjo ketika ditemui di ruangannya, Selasa (09/10/2018).







Ia mengatakan, ngawu-awu sendiri merupakan cara bercocok tanam yang khas dari Gunungkidul yang selama ini turun temurun dilakukan. Metodenya adalah dengan menyebar gabah di atas tanah yang sebelumnya telah diolah, kemudian ditimbun kembali dengan tanah.
“Cara ini tidak ada didalam ilmu di perkuliahan, keunggulannya metode ngawu-awu ini dapat mengirit biaya dan tenaga. Sehingga ketika musim hujan tiba tinggal menunggu benih itu tumbuh,” kata Raharjo.
Selain itu, keunggulan lainnya yakni masa panen bakal lebih cepat dari pertanian model lainnya seperti persawahan. Pasalnya, saat ini para petani yang menggarap sawah belum mulai persiapan.
“Biasanya petani-petani kita di bagian selatan itu panen lebih dulu. Biasanya pada awal Januari,” katanya.
Namun di sisi lain, ada nilai minusnya. Hal itu dapat terjadi jika hujan yang pertama turun tidak langsung disusul oleh hujan selanjutnya.
“Kalau hujan turun sekali benih tumbuh, kalau tidak disusul hujan lagi pasti akan mati. Tapi sekali lagi hebatnya petani kita itu sudah memperhitungkan hujan sesuai hitungan mangsa dalam bahasa jawanya,” imbuh dia.
Sementara itu salah seorang petani asal Desa Nglindur, Kecamatan Girisubo, Suman mengatakan, saat ini sejumlah petani telah mulai melakukan tebar benih atau ngawu-awu. Hal itu dilakukan lantaran para petani telah mendapatkan tanda-tanda alam bahwa musim hujan akan segera tiba.
“Kemungkinan dua minggu lagi atau akhir bulan ini hujan,” kata dia.
Uniknya, di lokasi tersebut lahan diolah dengan metode tradisional tanpa menggunakan traktor. Mereka memilih menggunakan alat tradisional berbahan kayu untuk membajak tanah tegalan milik mereka.
“Pakai garu namanya, kalau pakai traktor terlalu dalam gabahnya tidak tumbuh,” kata dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks