Sosial
Sudah Jarang Terlihat di Gunungkidul, 2 Satwa Ini Berstatus di Ambang Kepunahan


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Satwa jenis Trenggiling dan Kijang diketahui keberadaanya di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Meski jumlah pasti dari populasi dua satwa tersebut belum diketahui, namun status mereka berada diperkirakan sudah diambang kepunahan dan patut menjadi perhatian.
Pengendali Ekosistem Badan Konservasi Sumber Daya Alam Daerah Istimewa Yogyakarta (BKSDA DIY), Andie Chandra Herwanto mengatakan, satwa Trenggiling dan Kijang saat ini menjadi perhatian khusus dari pihaknya lantaran diperkirakan sudah berkategori di ambang kepunahan. Namun demikian, pihaknya saat ini belum mengetahui jumlahnya secara pasti.
“Saat ini secara resmi memang belum ada survei, tetapi masyarakat saat ini sudah sangat jarang menjumpai kedua satwa tersebut,” kata Andie ketika dihubungi pidjar-com-525357.hostingersite.com, Sabtu (30/03/2019).
Ia mengatakan, untuk habitat dari satwa jenis trenggiling sendiri juga belum diketahui secara pasti keberadaanya. Namun untuk kijang, di beberapa wilayah yang memiliki hutan cukup lebat, satwa tersebut masih dapat ditemukan.
“Kalau habitat Kijang sudah terpantau ada di taman Hutan Raya Bunder, Wanagama, Hutan Wonosadi dan Nglanggeran. Tapi trenggiling belum termonitor,” kata dia.
Andie menambahkan, terkait kelangsungan hidup dari segi ketersediaan makanan kedua satwa tersebut masih cukup aman. Namun jika dilakukan perburuan liar, maka jumlahnya dapat dipastikan akan menurun drastis.
“Kalau kijang itu makan hijau-hujauan atau dedaunan dan rumput, untuk trenggiling makanannya sarang semut dan serangga kecil. Kalau ketersediaan pangan masih aman mereka masih akan tetap ada,” terang dia.
Terkait hal ini, BKSDA DIY sendiri tidak tinggal diam. Andie menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan kegiatan preventif serta sosialisasi terhadap masyarakat untuk memberikan pemahaman terkait kelangsungan hidup satwa tersebut. Menurutnya selama ini, masyarakat merespon baik dan akan membantu menjaga kelestarian alam serta isinya.
“Masyarakat menyambut positif untuk bersama melindungi, ya tentunya by proses dan terus dilakukan upaya sosialisasi dan pendampingan,” terang dia.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
Sosial1 minggu yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
event2 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
Budaya2 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
musik2 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
seni4 hari yang lalu
Asmatpro Tampilkan Showcase di Jogja Fashion Trend 2025
-
Uncategorized4 hari yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang
-
event2 hari yang lalu
Lewati Rute 6 Candi, Belasan Negara Bakal Ramaikan Sleman Temple Run 2025
-
Pendidikan2 hari yang lalu
UMY Punya Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA, Siap Lahirkan Atlet Muda
-
Sosial23 jam yang lalu
Kalijawi Disetujui Pemerintah Realisasikan Perumahan Gotong Royong Berbasis Koperasi, Kampung Notoyudan Akan Jadi Percontohan
-
bisnis2 hari yang lalu
Gandeng ATSIRI Rayakan Satu Dekade, Kopi Tuku Hadirkan Aroma dan Rasa