Sosial
Suhu Cuaca di Aplikasi Ponsel Capai 40 Derajat Celcius, Begini Bantahan BMKG
Wonosari,(pidjar.com)–Belakangan ini suhu udara di kawasan Gunungkidul terasa cukup panas. Adapun suhu panas ini dikarenakan adanya faktor alam yang mempengaruhi perubahan suhu udara baik siang maupun malam. Biasanya, para pemegang smartphone melakukan pengecekan suhu yang terjadi melalui sebuah aplikasi online yang ada pada gawai mereka. Padahal, kebiasaan ini bisa dibilang salah lantaran ada perbedaan yang signifikan antara suhu pada aplikasi dengan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika DIY.
Misalnya saja pada suatu waktu, pada aplikasi online tertera suhu udara di kawasan Gunungkidul atau kawasan tertentu mencapai 40 derajat celcius. Sementara itu di data BMKG suhu udara hanya berkisar 33 derajat celcius. Bahkan beberapa hari lalu, sejumlah kawasan sempat dihebohkan dengan adanya pesan berantai mengenai suhu udara yang ada peningkatan drastis. Lagi-lagi pesan berantai berdasar dari suhu dalam aplikasi online.
Data di BMKG Stasiun Mlati DIY sendiri, terhitung dari tanggal 21 Oktober 2019 untuk suhu di DIY selama hampir sepekan hanya berkisar 31 hingga 36 derajat celsius dan kemudian berangsur mengalami penurunan.
“Ya memang ada perbedaan atara data dari smartphone dengan data BMKG, maka dari itu disikapi dengan terus diinfokannya mengenai suhu udara di kawasan masing-masing,” kata Kepala BMKG Stasiun Mlati DIY, Reni Kraningtyas, Jumat (25/10/2019).
Adapun bedasarkan analisa dari petugas, data pada smartphone merupakan data dari permodelan. Di mana aplikasi info cuaca pada android adalah produk dari luar negeri yang bukan bedasarkan pengamatan secara langsung. Sementara data dari BMKG berdasarkan pengamatan secara langsung menggunakan alat pengukur cuaca yang sudah dikalibrasi.
“Instansi yang memang harus dipercaya memberikan informasi cuaca dan iklim adalah BMKG. Lebih baik kroscek dari aplikasi android masing-masing dan membandingkan suhu yang ada, antara aplikasi online dengan data yang dirilis oleh BMKG,” papar dia.
“Accuweather tidak memiliki sensor yang berfungsi membaca kondisi, ndak bisa jadi pedoman berkaitan suhu di kawasan tertentu,” tambah Reni.
Reni pun menghimbuu pada masyarakat untuk lebih percaya pada BMKG dan alangkah baiknya jika tidak menyebarkan kabar berkaitan dengan suhu udara yang kurang valid. Selama ini bahkan, masyarakat umum banyak yang update mengenai cuaca dari aplikasi online berkaitan dengan cuaca dan suhu. Padahal untuk kevalidanya tidak dapat dipertanggungjawabkan.
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Selisih Tipis Antar Caleg PDIP, Bagaimana Nasib Ketua DPRD Gunungkidul?
-
Politik2 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Persaingan Sengit Antar Parpol, Golkar Optimis Raih 6 Kursi DPRD Gunungkidul
-
Politik3 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Sosial2 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Politik4 minggu yang lalu
Selisih Tipis dengan Incumbent, Timses Klaim Anti Kumala Sari Duduki Kursi Dewan dari Dapil IV
-
Politik2 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Siswa Disabilitas SMP Negeri di Wonosari Dirundung Hingga Patah Jari
-
Pendidikan1 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Seorang Perempuan Ditemukan Gantung Diri
-
Info Ringan4 minggu yang lalu
Menghabiskan Waktu Libur Akhir Pekan di Pesisir Selatan Gunungkidul, Wisata Unik Nan Indah
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
25 Kambing Milik Warga Sawahan Mati Mendadak