Pemerintahan
Sultan Minta Kawasan Pasir Pantai Selatan Bersih Dari Bangunan, Pemkab Gunungkidul Nyatakan Kesulitan
Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sri Sultan Hamengku Buwono X menginginkan kawasan pasir di Pantai Selatan Gunungkidul steril dari bangunan. Dirinya menyebut jarak sepanjang minimal 100 meter tidak digunakan untuk pendirian bangunan seperti yang selama ini terjadi.
“Kalau di sini ada batasnya, 100 sampai 120 meter tidak boleh digunakan untuk berjualan,” tegas Sri Sultan saat menghadiri panen garam di Pantai Sepanjang, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari beberapa waktu lalu.
Diketahui kawasan tanah di kawasan pantai selatan sendiri termasuk dalam tanah Sultan Ground (SG). Namun demikian, Sri Sultan tak menutup mata serta tidak melarang warganya untuk memanfaatkan tanah tersebut.
“Tidak ada masalah (pemanfaatkan tanah SG) asal ada rekomendasi dari Bu Bupati (Badingah),” ucap dia.
Menanggapi permintaan Sri Sultan, Sekretaris Daerah Kabupaten Gunungkidul, Drajad Ruswandono mengatakan, untuk penataan kawasan pantai tidak serta merta bisa dilakukan dengan aturan 100 meter tersebut. Sebab penggal pantai di Gunungkidul sangatlah sempit sehingga tidak memungkinkan.
Saat ini pihaknya banyak mengalami kendala dalam menata kawasan pantai. Penataan kawasan pantai dipaparkan Drajad membutuhkan konsep yang kuat serta infrastruktur lengkap. Untuk perkembangan penataan sendiri, saat ini pihaknya tengah membahas masterplan dan Detailed Engineering Design (DED).
“Tapi saya yakin seyakin-yakinnya, kita mulai dari Baron (Pantai Baron) dulu masterplan tahun kemarin tahun ini DED dan sosialisasi, tahun 2019 fisiknya jadi,” kata Drajat kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Selasa (27/11/2018).
Drajat mengatakan, untuk melakukan penataan di kawasan Pantai Baron menghabiskan dana sekitar Rp 59 miliar. Dengan dana sebesar itu, Pantai Baron akan berubah 100 persen dari kondisi yang ada saat ini.
“Nanti soal IPAL, sanitasi, parkir, pintu masuk keluar, kuliner, suvenir, tempat ibadah, klinik, pendapa dan akses difabel ada di situ semua,” kata dia.
Ia mengklaim bahwa setelah Pantai Baron selesai ditata, kawasan pantai lainnya akan mudah dilakukan. Namun ia menyebut keterbatasan anggaran menjadi salah satu kendala yang dihadapi.
“Baron akan menjadi percontohan. Tapi kendala dana, tidak mungkin dana sebesar itu (Rp 59 miliar) akan diperoleh dari APBD,” ujarnya.
Namun demikian, Drajat tidak memungkiri bahwa Sultan menginginkan kawasan pasiran steril dari pedagang. Untuk itu pihaknya berjanji akan melakukan penertiban namun terlebih dahulu akan mematangkan konsepnya.
“Yang paling terlihat itu Pantai Sepanjang, tapi kita akan lakukan dari Baron sampai Indrayanti. Ngerso dalem memperbolehkan selama itu tidak ada di pasiran,” kata dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Olahraga2 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
‘Modal Nekat’ Garapan Imam Darto, Sukses Kocok Perut Penonton Yogya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pendidikan4 minggu yang lalu
SMP Al Mujahidin Gunungkidul Dapat Predikat Sekolah Swasta Unggul Utama
-
Hukum2 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Pemerintahan2 hari yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Pendidikan5 hari yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Akhirnya! Kopi Tuku Sapa Tetangga di Yogya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya