Budaya
Syukuri Panen Melimpah dan Mohon Keselamatan, Nelayan Baron Larung Gunungan dan Kepala Kerbau
Tanjungsari,(pidjar.com)–Dalam rangka mengucap syukur atas limpahan rejeki berupa hasil tangkapan ikan yang selama ini dinikmati, ratusan nelayan menggelar upacara sedekah laut di Pantai Baron, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Senin (08/10/2018) siang tadi. Sejumlah gunungan berisi sesaji yang diantaranya kepala kerbau dilarung dan diarak bersama belasan kapal milik nelayan. Diharapkan dengan melaksanakan ritual semacam ini, para nelayan selalu diberi hasil melimpah sekaligus juga keselamatan dalam mencari nafkah.
Salah seorang tokoh masyarakat di Desa Kemadang, Ngatno (59), mengatakan, sedekah laut ini sudah menjadi tradisi bagi para nelayan di wilayah Pantai Baron. Secara turun temurun, sejak puluhan tahun silam para nelayan selalu menggelar ritual semacam ini.
Adapun tujuan dari upacara ini merupakan tanda terimakasih atas limpahan rejeki dan keselamatan yang diberikan Tuhan kepada para nelayan dalam menjalankan aktifitasnya. Sebagaimana diketahui bahwa pekerjaan sebagai nelayan ini memang penuh resiko.
“Memang khususnya di Pantai Baron ini sudah menjadi tradisi dan adat. ini sudah berlangsung dari nenek moyang kami sebagai tanda terimakasih Tuhan atas rejeki untuk kami,” ucap Ngatno usai acara, Senin sore.
Ia mengatakan, upacara sedekah laut sendiri digelar sejak tengah hari. Panitia menyiapkan tujuh gunungan yang berisi beraneka macam hasil bumi dan laut. Gunungan lantas diarak oleh ratusan nelayan yang mengenakan pakaian adat.
“Selain hasil bumi, juga ada kepala kerbau yang memiliki filosofi kebodohan yang harus dibuang. Selain kerbau sebenarnya bisa juga kepala kambing atau ayam. Secara maknawi yang dilarung itu pikiran bodohnya, dan segala kemalasan dan kepala itu sebagai simbolnya,” terang Ngatno.
Dalam proses pelarungan sendiri melibatkan 13 kapal nelayan. Kapal tersebut telah menunggu di pinggir pantai untuk kemudian menjadi tempat gunungan yang sebelumnya diarak. Setelah itu, kapal diberangkatkan menuju tengah laut. Dari situlah kemudian gunungan-gunungan lantas dilarung.
Dikatakan Ngatno, selain sebagai tradisi, kegiatan ini juga menjadi magnet untuk mendatangkan wisatawan. Setiapkali digelarnya acara semacam ini, meski tidak di hari libur, jumlah kunjungan ke Pantai Baron memang meningkat pesat. Para wisatawan maupun warga masyarakat ingin melihat dari dekat prosesi demi prosesi yang diselenggarakan dalam tradisi ini.
Imbas dari acara ini sendiri cukup positif yaitu meningkatkan perekonomian warga sekitar. Hal ini tentunya juga sangat sejalan dengan visi misi Gununungkidul yang gencar mengembangkan pariwisata yang berbudaya.
Sementara itu, Ketua Nelayan Pantai Baron, Sumardi mengatakan, bahwa dalam upacara sedekah laut, nelayan berdoa kepada Tuhan agar nelayan selalu diberi keselamatan saat beraktivitas melaut. Selain itu doa agar dilimpahkan rejeki juga terpanjat.
“Intinya kami berdoa kepada Tuhan, tapi medianya upacara ini,” jelasnya.
-
Politik3 minggu yang lalu
Mandat PAN Turun, Mahmud Ardi Widanta Kembali Maju di Pilkada Gunungkidul
-
Peristiwa4 hari yang lalu
Kecelakaan Hebat di Jalan Baron, Dua Orang Tak Sadarkan Diri
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Lantik 5 Pejabat Pimpinan dan Rotasi Puluhan Pegawai
-
Pariwisata6 hari yang lalu
Drini Park, Destinasi Wisata Anyar Yang Suguhkan Keindahan Kawasan Pesisir Selatan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mesum di Sekolah, Dua Guru SD Dipecat
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Dua Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Jalan Jogja-Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tenggelam di Sungai Oya, Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
-
Sosial2 minggu yang lalu
Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Lebaran Hari Ini
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Sunaryanta Gelar Pertemuan dengan Petinggi Gerindra, Bahas Pilkada ?
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puncak Arus Mudik Diperkirakan 9 April, Sejumlah Jalur Alternatif Disiapkan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Pelajar Tenggelam di Kali Oya