Pemerintahan
Tahap Pertama Resmi Diselesaikan, Pembangunan Jalan Anyar Penghubung Gunungkidul-Sleman Diperkirakan Habiskan 200 Miliar






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Seiring berkembangnya jaman dan pariwisata di Gunungkidul dan sekitarnya tentu menyebabkan lonjakan kendaraan yang masuk semakin tak terbendung. Tanpa adanya perencanaan yang matang, kemacetan akan terjadi sehingga menghambat perkembangan pariwisata maupun wilayah. Kondisi ini langsung disikapi oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan Pemerintah DIY dengan mambangun akses-akses jalan masuk ke Gunungkidul. Selama ini, arus masuk kendaraan ke Gunungkidul memang sebagian masih melalui Jalan Wonosari-Jogja. Tentunya hal tersebut menjadikan beban jalur tersebut menjadi sangat berat dan rawan terjadi kemacetan.
Setelah mulai beroperasinya Jalan Jalur Lintas Selatan yang menghubungkan Gunungkidul dengan daerah lain di wilayah selatan. Pemerintah membangun jalur alternatif lainnya di bagian utara.
Kamis (10/01/2019) siang tadi, Sri Sultan Hamengku Bawono X meresmikan jalur alternatif yang menghubungkan antara Gading, Kecamatan Playen dengan Nguwot, Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari. Jalan sepanjang lebih dari 6 km dengan dilengkapi 1 jembatan sepanjang 100 meter ini telah rampung dibangun dan saat ini sudah bisa difungsikan. Nantinya, jalur yang pembangunan tahap kedua juga akan segera dilakukan ini bakal menghubungkan Kabupaten Gunungkidul dengan Kabupaten Sleman.
Dalam sambutannya, Sri Sultan memaparkan bahwa pembangunan infrastruktur khususnya jalan ini merupakan komitmen pemerintah untuk lebih menyejahterakan masyarakat sekitar. Pasalnya dengan mobilitas yang lebih lancar, roda perekonomian masyarakat dapat terangkat dan kondisi daerah akan lebih baik lagi. Pembangunan jalan Gading-Nguwot-Ngalang ini digadang-gadang mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Gunungkidul.
“Dari jalur sini (Gading-Nguwot-Ngalang) sampai ke Sleman kan banyak obyek wisatanya, jadi sekali jalan bisa 2 kabupaten terlampaui,” kata Ngarso Dalem, saat meninjau jalan yang tengah ia resmikan.







Selain itu, juga diharapkan mampu mengurai kemacetan di ruas jalan Jogja Wonosari seperti misalnya Sambipitu, Patuk, Bukit Bintang, Piyungan. Beban berat arus lalu lintas di kawasan tersebut bisa dialihkan melalui jalan alternatif ini. Dengan lebar jalan mencapai 7,5 meter, jalur ini memang cukup lega dan bisa digunakan secara optimal. Kemudian juga dapat mengurangi waktu tempuh sehingga lebih efisien dibandingan dengan sebelumnya.
Pemerintah provinsi sendiri masih memiliki pekerjaan yang cukup berat. Pasalnya tak hanya 6 kilometer itu saja pembangunan jalan yang dilakukan oleh pemerintah. Melainkan masih memiliki sisa 9,5 km di Gunungkidul dan 9 km di ruas Sleman sehingga nantinya jalur tersebut bisa terselesaikan. Target dari Gubernur sendiri paling tidak 2021 seluruh jalan sudah terbangun dengan kontruksi yang memuaskan sehingga kedua kabupaten ini bisa tersambung sempurna.
“Target paling tidak tahun 2021 sudah siap semua. Tinggal mana yang cepat dalam pemberkasan langsung dilakukan pembangunan. Toh pada akhirnya juga nyambung, tahun 2019 ini harus mulai lagi,” imbuhnya.
Jembatan Nguwot Berubah Nama Jadi Jembatan Plasari
Jembatan penghubung Gading dengan Ngalang yang dulunya dikenal dengan jembatan Nguwot itu. Dalam peresmian siang tadi diberi nama oleh Ngarso Dalem Jembatan Plasari dengan singkatan Playen Gedangsari.
Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral DIY, Bambang Sugaib mengatakan, pihaknya telah siap untuk melakukan pembangunan fisik. Namun demikian, pihaknya masih harus menunggu nantinya daerah Sleman atau Gunungkidul yang terlebih dahulu akan diselesaikan pembangunannya.
“Kalau progresnya memang cepat Gunungkidul. Komitmen warga dan pemerintahnya luar biasa,” ungkap dia.
Jalan sepanjang 9,5 km dari Ngalang hingga Tawang yang menghubungkan Gunungkidul dengan Sleman itu membutuhkan dana kurang lebih 200 miliar dalam pembangunan ke depan. Pasalnya jalur tersebut akan dilengkapi dengan 4 jembatan besar dengan panjang 400 meter. Ia dan pemerintah daerah pun meminta kerelaan dan kesadaran masyarakat dalam pembebasan lahan.
“Untuk 200 miliar itu baru pembangunan fisiknya, belum sampai dengan biaya pembebasan lahan. Memang PR banget untuk melakukan pendekatan agar ada kerelaan dan kesadaran,” tambah dia.
Bupati Gunungkidul, Badingah pun mengutarakan keinginannya agar masyarakat dapat memanfaatkan pembangunan jalan tersebut sebaik mungkin. Berkembangnya daerah dan nantinya ruas jalan tersebut akan ramai berlalu lalang paling tidak masyarakat dapat memanfaatkan potensi yang dimiliki.
“Pemerintah telah memfasilitasi terkait infrastruktur, masyarakat harus bisa memanfaatkan. Agar roda ekonomi terus berputar tidak hanya jalannya yang bagus tapi juga semuanya dapat merasakan baik mobilitas, kesehatan hingga ke ekonomi,” tutur dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Sosial7 hari yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks