Peristiwa
Tak Ada Air Saat Kebakaran, Rumah Beserta Isinya Ludes Dilalap Api






Gedangsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sugiyati (37) warga Padukuhan Suruh RT 01 RW 12, Desa Hargomulyo, Kecamatan Gedangsari harus merelakan rumah yang selama ini ditinggalinya luluh lantak. Minggu (19/08/2018) siang tadi, rumah tersebut mengalami kebakaran. Ironisnya, minimnya air menyebabkan warga setempat tak kuasa dalam memadamkan api sehingga kemudian api bisa leluasa membesar dan berkobar.
Anggota TRC BPBD Gunungkidul, Kusmiyanto menceritakan, api pertama kali berkobar sekitar pukul 11.30 WIB. Saat itu korban mendapati api sudah membakar bagian dinding.
“Rumah sempat ditinggal dalam keadaan kosong karena korban mencari anaknya di rumah tetangga,” kata Kusmiyanto kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com.
Melihat peristiwa tersebut, korban kemudian berteriak meminta pertolongan. Tak lama kemudian warga setempat mendatangi lokasi untuk melakukan upaya pemadaman.
Namun demikian, api terus membesar karena kencangnya tiupan angin membuat api sukar untuk dijinakkan. Warga tak bisa berbuat banyak lantaran di wilayah tersebut memang tak ada air untuk memadamkan api.







“Warga hanya bisa pasrah melihat api terus membesar dan membuat rumah korban bahkan sampai rata dengan tanah,” kata dia.
Kebakaran sendiri diduga terjadi lantaran adanya percikan api dari tungku pemasak. Berdasarkan penuturan Sugiyati, saat itu ia memang tengah memasak singkong.
Disinggung perihal kerugian yang terjadi akibat kebakaran itu, Kusmiyanto tidak bisa berkomentar banyak. Sebab seluruh bangunan serta barang berharga milik korban hangus menjadi arang tanpa bisa diselamatkan.
“Dari keterangan korban, surat tanah, perhiasan, perabotan rumah tangga, TV dan kulkas hangus terbakar. Beruntung tak sampai ada korban luka,” terang dia.
Diperoleh informasi, Sugiyarti merupakan seorang janda yang tengah mengurus surat kepindahan kependudukan dari Jakarta ke Hargosari. Ia bersama tiga anaknya yang masih duduk di bangku sekolah saat ini terpaksa menumpang di rumah tetangganya.
“Saat ini yang sangat dibutuhkan korban berupa logistik, perlengkapan sekolah dan bahan makanan,” pungkas dia.