Pemerintahan
Tak Lagi Aktif, Lebih Dari 25% Koperasi di Gunungkidul Dibubarkan Pemerintah






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Koperasi dan UMKM telah membubarkan puluhan koperasi dalam empat tahun terakhir. Langkah tersebut dilakukan untuk menyehatkan ratusan koperasi lainnya di tahun 2019 ini.
Kasi kelembagaan dan Pengawasan Dinas Koperasi dan UMKM Pemkab Gunungkidul, Ratna Madyaningtyas mengatakan, selama ini pihaknya telah membubarkan sebanyak 71 koperasi. Puluhan koperasi tersebut dibubarkan dalam periode 2 tahun sejak 2016 hingga 2018. Pemerintah sendiri terpaksa mengambil langkah ini lantaran koperasi tersebut diketahui sudah tidak aktif.
“Sebelumnya, jumlah koperasi yang tercatat dalam datanya ada 262 koperasi. Karena tidak aktif, tidak ada plihan lain sehingga harus dibubarkan supaya tidak membebani basis database,” ujar Ratna, Kamis (18/07/2019) siang kepada awak media.
Saat ini, terang Ratna, sedikitnya masih ada 191 koperasi yang aktif di Gunungkidul. Koperasi tersebut saat ini diketahui aktif dalam menlaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) serta memberikan laporan.
“Dari 191 koperasi aktif, diantaranya masuk dalam kategori sehat dan cukup sehat,” imbuh dia.







Saat ini pihaknya terus berupaya melakukan pembinaan terhadap koperasi sehat tersebut. Menurutnya dengan pembubaran 71 koperasi tersebut bakal menyehatkan ratusan koperasi lainnya.
“Semua harus sehat termasuk manajemen, keuangan, dan SDMnya,” ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, bukan hanya koperasi simpan pinjam saja yang dibubarkan dalam rentang waktu tersebut, ada juga koperasi produksi, koperasi tani dan koperasi wanita (kopwan). Rata-rata koperasi tidak sehat sudah berumur lama.
“Asetnya ratusan juta, karena ada juga yang sempat memperoleh bantuan gedung dan yang lain namun kemudian tidak aktif,” paparnya.
Selama ini pihaknya juga telah berupaya menyehatkan kembali koperasi yang dirasa mendekati pasif. Bahkan tak jarang juga koperasi tersebut dapat tertolong.
“Diantaranya bahkan sempat tertolong. Salah satu kendala keberlangsungan koperasi adalah tidak adanya regenerasi. Jadi, tidak semua koperasi dibubarkan karena pailit. Ada juga yang membubarkan diri atas kesepakatan anggota,” terangnya.
Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Gunungkidul Heri Nugroho menyayangkan pembubaran koperasi. Menurut dia, koperasi adalah sokoguru ekonomi. Dengan demikian koperasi diharapkan dapat banyak berperan aktif dalam mewujudkan kesejahteraan dana kemakmuran rakyat.
“Upaya pendampingan dari instansi terkait harus lebih intensif lagi agar koperasi tetap sehat,” kata Heri.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks