Sosial
Tambahan 2 Warga Girisubo dan 1 Warga Semanu, PDP Yang Meninggal Dunia Jadi 11 Orang






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Jumlah kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 yang meninggal dunia bertambah 3 orang dalam dua hari terakhir. Jadi, total untuk PDP warga Gunungkidul yang meninggal saat ini telah mencapai 11 orang. Adapun seluruh PDP yang meninggal dunia merupakan warga yang berusia lanjut.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty membenarkan perihal adanya penambahan PDP warga Gunungkidul yang meninggal dunia. Ia mengatakan, jumlah kasus PDP meninggal dunia di Gunungkidul mengalami penambahan dalam dua hari terakhir ini. Pihaknya mencatat tambahan terjadi dari PDP asal Kecamatan Semanu dan Kecamatan Girisubo. Untuk di wilayah Girisubo sendiri merupakan kasus pertama yang terjadi.
“Semanu 1 PDP meninggal dan ada 2 PDP meninggal dari Kecamatan Girisubo,” kata Dewi ketika dikonfirmasi, Rabu (15/04/2020) petang.
Ia menambahkan, dua orang PDP meninggal dunia tersebut merupakan lansia yang berusia di atas 55 tahun. Akan tetapi dirinya enggan menjelaskan rekam medis hingga ketiga orang tersebut ditetapkan menjadi PDP. Pun demikian tentang di mana mereka sebelumnya dirawat.
Dengan adanya penambahan ini maka, jumlah total PDP warga Gunungkidul yang meninggal dunia berjumlah 11 orang. Rinciannya adalah 2 warga Kecamatan Wonosari, 2 warga Kecamatan Karangmojo, 3 PDP warga Kecamatan Ponjong, 2 warga Kecamatan Semanu, dan 2 warga Kecamatan Girisubo.







“Ada 937 ODP, 48 PDP, 3 kasus positif dan dua sembuh. PDP meninggal dunia belum ada yang dinyatakan negatif selain kasus di Karangmojo,” ujar Dewi ketika disodori pertanyaan rekam medis ketiga PDP meninggal tersebut.
Sementara itu, Ketua Gugus Penanganan Covid-19 Gunungkidul, Immawan Wahyudi menambahkan, mengenai masih banyaknya warga Gunungkidul yang kembali beraktifitas seperti biasa, ia yang juga wakil bupati Gunungkidul ini mengaku akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait. Ia berpesan kepada masyarakat untuk tetap menjaga diri dan mengurangi aktivitas keluar rumah. Upaya ini sangat penting agar pandemi bisa segera berakhir.
Apalagi dalam beberapa hari terakhir ini, masyarakat sudah mulai banyak masyarakat beraktivitas di luar rumah. Dia mengakui psikologis masyarakat yang jenuh ketika sudah berhari-hari mengurangi aktifitas menjadi pendorong berangsur normalnya kegiatan mereka.
“Kami sudah berkoordinasi akan melakukan himbauan lebih keras lagi, bersama polri, TNI, dan satpol PP. Termasuk dengan camat dan kepala desa, perlu adanya penyegaran (imbauan),” kata Immawan.