Sosial
PDP Warga Kecamatan Wonosari Meninggal Dunia





Wonosari,(pidjar.com)–Satu orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Kecamatan Wonosari yang dirawat di rumah sakit meninggal dunia. Kasus tersebut menambah rentetan jumlah PDP meninggal menjadi 12 kasus sejak kasus pertama pada pertengahan Maret 2020 lalu. Adapun untuk PDP ke-12 yang meninggal dunia ini, berasal dari Kecamatan Wonosari.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, dalam data terbaru yang diterima pihaknya, diketahui ada tambahan jumlah kasus PDP meninggal di Gunungkidul. PDP tersebut diketahui merupakan warga Kecamatan Wonosari yang sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Gunungkidul.
Menurut Dewi, dengan tambahan ini, total sudah ada 3 orang PDP warga Wonosari yang meninggal dunia. Selain Kecamatan Wonosari, PDP yang meninggal berasal dari Kecamatan Ponjong sebanyak 3 orang, Karangmojo ada 2 orang, Semanu 2 orang dan 2 orang dari Kecamatan Girisubo.
“Saat ini menjadi 12 kasus PDP meninggal dunia. Total ada 50 PDP dan 6 masih dirawat,” terang Dewi, Kamis (16/04/2020).
Dewi menambahkan, pihaknya juga telah mengambil 24 spesm dari jumlah tersebut 13 diantaranya diketahui negatif. Sedangakan 3 lainnya positif, pasien positif tersebut dua diantaranya telah dinyatakan sembuh.
“Satu pasien positif masih dirawat di RSUD Wonosari,” ucap Dewi.
Ia menambahkan, saat ini masyarakat tidak perlu panik dan gelisah untuk menanggapi data informasi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Adanya informasi ini justru harus digunakan untuk memotivasi diri dalam menjaga kesehatan dan mematuhi anjuran untuk tidak berkerumun, selalu cuci tangan dengan sabun dan jaga jarak.
“Menggunakan masker juga sangat penting. Masker kain relatif aman untuk digunakan,” imbuh dia.
Sebelumnya disampaikan, Ketua Gugus Penanganan Covid-19 Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengatakan, mengenai masih banyaknya warga Gunungkidul yang kembali beraktifitas seperti biasa, ia yang juga wakil bupati Gunungkidul ini mengaku akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait. Ia berpesan kepada masyarakat untuk tetap menjaga diri, dan mengurangi aktivitas keluar rumah.
Apalagi dalam beberapa hari terakhir masyarakat sudah mulai banyak masyarakat beraktivitas. Dia mengakui psikologis masyarakat yang jenuh ketika sudah berhari-hari mengurangi aktifitas.
“Kami sudah berkoordinasi akan melakukan himbauan lebih keras lagi, bersama polri, TNI, dan satpol PP. Termasuk dengan camat dan kepala desa, perlu adanya penyegaran (imbauan),” kata Immawan.


-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Tabrakan di Kepek, 2 Pelajar SMA Tewas
-
Hukum2 minggu yang lalu
Ajak Check In Bocah SD, Remaja 19 Tahun Diamankan Polisi
-
Kriminal3 minggu yang lalu
Klithih Beraksi di Jalan Wonosari-Jogja, Serang Pemotor Wanita
-
Hukum3 minggu yang lalu
Siswi SMP Disetubuhi Kakeknya Hingga Berkali-kali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Dipicu Hamil di Luar Nikah, Ratusan Anak di Gunungkidul Ajukan Dispensasi Nikah
-
Kriminal2 minggu yang lalu
Tertangkap Bobol Home Stay, Dua Pelajar Babak Belur
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Ikuti Google Map, Pengemudi Wanita dan Anaknya Tersesat Hingga ke Tengah Hutan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Mengaku Hendak Diadopsi, Bayi 1 Hari Ternyata Dijual di Media Sosial
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Gedung Pusat Oleh-oleh Produk Gunungkidul Dibangun di Kawasan Krakal
-
Pariwisata3 minggu yang lalu
Jaya Hingga Ambruknya Obyek Wisata Sri Gethuk Yang Sempat Hits
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
JJLS Tersambung 2025 dan Kekhawatiran PHRI Jalur Kota Sepi Wisatawan
-
Info Ringan4 minggu yang lalu
Mencicipi Apem Jawa Sang Raja Yang Digadang Jadi Oleh-oleh Khas Gunungkidul