Pariwisata
Terdampak Pandemi Akibat Pantai Ditutup, Wasiman Pilih Jualan Lobster Hidup
Tepus,(pidjar.com)–Semenjak pandemi corona dan sejumlah kebijakan yang muncul membuat kawasan wisata Gunungkidul utamanya pantai sepi pengunjung. Hal tersebut tidak hanya berdampak pada menurunnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) pariwisata, namun juga berdampak pada pelaku usaha. Seperti yang dialami oleh pengusaha kuliner lobster khas Pantai Timang. Mereka harus memutar otak lebih kencang guna tetap mencukupi kebutuhan keluarga di tengah pandemi.
Seperti diungkapkan oleh Wasiman, seorang penjual lobster di kawasan Pantai Timang. Dirinya mengakui pandemi covid-19 berdampak besar bagi dirinya, meski permintaan lobster masih terus berjalan.
Semula, dirinya mengolah lobster untuk para pengunjung yang datang ke Pantai Timang. Namun saat ini dirinya memilih untuk mengolah udang raksasa tersebut dan menjualnya langsung ke Yogyakarta.
“Kerjasama dengan rekan yang ada di sana, baru dikirim ke pelanggan. Lobster saya masak dengan resep rahasia dapur dan dijual ke Yogyakarta,” kata Wasiman.
Lebih lanjut dijelaskan, semenjak pandemi Corona ini, restorannya tutup. Padahal saat hari normal ratusan wisatawan asing dari Cina, Malaysia, Singapura, dan negara asia lainnya datang ke warungnya seusai menikmati keindahan pantai timang. Untuk kebutuhan lobster hidup, hampir setiap hari tetangganya yang berprofesi sebagai nelayan datang untuk menjual lobster. Selain itu, dari nelayan dari beberapa pantai.
“90 persen wisatawan dari Malaysia, katanya kalau ke Jogja belum ke Timang belum ke Jogja,” ujar Wasiman.
Pria yang dahulunya pernah bekerja di sebuah restoran di Jakarta tersebut mengaku banyak pelanggan yang mengaku puas karena bisa menikmati masakan lobster untuk mengobati rasa kangen menyantap lobster di Pantai Timang. Untuk lobster matang dihargai perporsinya Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu tergantung ukuran.
Ia mengatakan, untuk permintaan lobster hidup sempat terhenti dua pekan saat awal pandemik Corona. Namun seiring perkembangan permintaan kembali datang, dari berbagai kota.
Tak hanya partai besar, partai kecil jika pembelian diatas 5kg pun dikirimnya kepelanggan. Hal ini tak hanya untuk usahanya, tetapi juga kelangsungan nelayan sekitar.
“Kalau cuaca bagus ya bisa setiap hari diambil, kadang dua hari, kadang tiga hari sekali, tergantung cuaca,” ucap Wasiman.
Ia menjelaskan, lobster dari Pantai Timang sendiri banyak dikirim ke Pantai Depok, Bantul, lalu dibawa ke Cilacap, Jawa Tengah, sebelum dibawa ke Jakarta. Harganya untuk partai besar dia tak menyebut, namun untuk perkilogramnya sekitar sekitar Rp 200.000 sampai Rp 400.000 tergantung ukuran dan jenis lobster.
“Dari Yogyakarta kadang pesan beberapa kilo nanti saya kirim, Solo juga ada, ya asal itungan berat minimal tercukupi diantarkan,” ucap Wasiman.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata6 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial4 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini