Sosial
Kalang Bangi Wetan, Padukuhan Dengan Jumlah Janda Terbanyak di Gunungkidul





Semanu,(pidjar.com)–Unik, begitulah yang nampak pada Padukuhan Kalang Bangi Wetan, Kalurahan Ngeposari, Kapanewon Semanu. Sekilas padukuhan ini terlihat seperti kebanyakan padukuhan lainnya di Gunungkidul. Secara demografi, padukuhan ini dihuni oleh 93 kepala keluarga dengan mayoritas penduduk adalah perempuan dibandingkan laki-laki. Yang unik di kampung ini, banyak wanita di padukuhan Kalang Bangi yang memilih untuk menjanda.
Pidjar.com, Jumat (01/10/2021) siang kemarin pun penasaran untuk mengunjungi padukuhan yang terletak tak jauh dari pusat kota Kapanewon Semanu ini. Informasinya, dari 93 kepala keluarga yang ada, 26 perempuan di antaranya berstatus sebagai janda.
Status janda yang disandang para perempuan Kalang Bangi Wetan sendiri beraneka macam. Mulai dari sah mendapatkan putusan pengadilan, hingga ditinggal suami hingga puluhan tahun tanpa ada kabar. Kendati begitu, para perempuan berstatus janda di padukuhan ini menjunjung tinggi kehormatan dan mampu tetap berjuang membesarkan anak-anak mereka.
Sebut saja Yanti, perempuan berusia 38 tahun ini mampu survive hidup menjadi orang tua tunggal. Ia sendiri memiliki dua orang anak dengan dua suami yang berbeda. Kendati begitu, ia sukses menjadi pengusaha batu alam yang kemudian mampu mempekerjakan belasan tetangganya.
Aset yang ia miliki pun tak sedikit. Ia memiliki empat mobil dengan berbagai jenis dan juga tiga unit truck. Yantu mengaku tak mengerti dengan garis Tuhan yang membuatnya menjadi janda. Sama persis dengan sembilan orang dari 17 kepala keluarga di RT 1 tempat ia tinggal. Di RT 02 sendiri juga ada 8 orang dari 17 KK yang tak bersuami sementara di RT 03 dan 04 masing-masing ada 3 orang dan 4 orang janda.
“Alasan saya bercerai ya karena tidak cocok saja. Dengan suami pertama tahun 2011, dengan suami kedua baru tahun 2021 ini,” terangnya.
Ia sendiri bersikukuh tetap menjaga kehormatannya kendati berstatus sebagai janda. Ia memegang prinsip agar selalu bermanfaat bagi orang lain. Sejauh ini, ia juga sudah mampu memberikan pekerjaaan kepada tetangganya baik menjadi supir, hingga memuat batu alam yang ia kelola.
“Ya daripada memiliki suami hanya menjadi beban karena cekcok terus, lebih baik sendiri,” kata Yanti.
Ia mengaku mendirikan usahanya sejak tahun 2009 silam. Hingga kini ia mampu mempekerjakan 15 karyawan yang merupakan tetangganya.
Saat dikonfirmasi, Dukuh Kalang Bangi Wetan, Raden Tri mengatakan, memang banyak warganya yang berstatus janda. Sejak dahulu, warganya dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak. Bahkan, karena laki-laki sedikit, Masjid setempat tidak menyelenggarakan ibadah sholat jumat.
“Karena tidak genap 40 jadi gak bisa Jumatan, digabung dengan masjid di Padukuhan Ngeposari,” ujar Raden.
Ia menyebut, rerata permasalahan rumah tangga yang dialami warganya bukan soal ekonomi. Namun karena para lelaki yang kurang bertanggung jawab. Kendati begitu, para perempuan janda di padukuhannya tetap mendukung penuh program pemerintah.
“Ya mereka tetap mau bergotong royong, intinya bisa mandiri hidup sendiri,” tandas dia.


-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Tabrakan di Kepek, 2 Pelajar SMA Tewas
-
Hukum2 minggu yang lalu
Ajak Check In Bocah SD, Remaja 19 Tahun Diamankan Polisi
-
Kriminal3 minggu yang lalu
Klithih Beraksi di Jalan Wonosari-Jogja, Serang Pemotor Wanita
-
Hukum3 minggu yang lalu
Siswi SMP Disetubuhi Kakeknya Hingga Berkali-kali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Dipicu Hamil di Luar Nikah, Ratusan Anak di Gunungkidul Ajukan Dispensasi Nikah
-
Kriminal2 minggu yang lalu
Tertangkap Bobol Home Stay, Dua Pelajar Babak Belur
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Ikuti Google Map, Pengemudi Wanita dan Anaknya Tersesat Hingga ke Tengah Hutan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Mengaku Hendak Diadopsi, Bayi 1 Hari Ternyata Dijual di Media Sosial
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Gedung Pusat Oleh-oleh Produk Gunungkidul Dibangun di Kawasan Krakal
-
Pariwisata3 minggu yang lalu
Jaya Hingga Ambruknya Obyek Wisata Sri Gethuk Yang Sempat Hits
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
JJLS Tersambung 2025 dan Kekhawatiran PHRI Jalur Kota Sepi Wisatawan
-
Info Ringan4 minggu yang lalu
Mencicipi Apem Jawa Sang Raja Yang Digadang Jadi Oleh-oleh Khas Gunungkidul