Pemerintahan
Ternak di Lokasi Antraks Akan Divaksin Selama 10 Tahun Kedepan





Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul akan segera memberikan vaksin bagi ternak di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu. Adapun hal ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mengantisipasi penyebaran penyakit antraks. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, pemberian vaksin akan dilakukan hingga 10 tahun kedepan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, Retno Widyastuti mengatakan penanganan akan terus dilakukan. Dalam waktu dekat ini, tim kesehatan hewan akan melakukan vaksinasi bagi ternak-ternak yang berada di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu.
Ia menjelaskan, pasca adanya belasan ternak mati di Padukuhan dan dirilis tanah di wilayah ini positif antraks, pihaknya kemudian melakukan penanganan hingga saat ini. Pada pertengahan Juli kemarin, tim memberikan antibiotik pada ternak-ternak yang sehat dan tidak sedang bunting. Kemudian di awal Agustus ini direncanakan akan dilakukan pemberian vaksin.
“Sekitar 2 ribu ternak baik sapi maupun kambing di daerah ini yang akan kami vaksin,” terang Retno Widyastuti.
Ia menjelaskan, vaksin semacam ini akan rutin diberikan pada ternak-ternak di Padukuhan Jati selama 10 tahun kedepan. Hal tersebut merupakan prosedur penanganan antraks dan sebagai upaya pencegahan agar antraks tidak semakin menyebar.





Lebih lanjut ia mengungkapkan, berkaitan dengan ketersediaan vaksin tidak ada permasalahan. Stok yang dimiliki aman karena belum lama ini Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mendapatkan bantuan dari kementerian sebanyak 11.107 dosis vaksin.
Selain di Kalurahan Candirejo, penanganan juga dilakukan di Padukuhan Semuluh Lor, Kalurahan Ngeposari, Kapanewon Semanu. Beberapa pekan lalu terdapat sejumlah ternak yang mati mendadak dan sempat disembelih oleh warga. Kendati demikian untuk sampel tanah yang diambil diketahui negatif antraks.
Meski demikian, penanganan tetap dilakukan sebagai upaya antisipasi penyakit ini.
“Kalau yang di Padukuhan Semuluh Lor, Kalurahan Ngeposari itu kami lakukan penyiraman formalin,” sambung Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, Wibawanti Wulandari.
Untuk memaksimalkan pencegahan antraks dan penanganan di wilayah Gunungkidul, dinas menghimbau agar tidak menyembelih dan mengonsumsi ternak yang mati secara mendadak ataupun sakit.
“Bila ada ternak yang mati karena sakit atau mati mendadak langsung dikubur, jangan disembelih dan dikonsumsi dagingnya,” jelasnya.

-
Pemerintahan2 hari yang lalu
Dugaan Korupsi Proyek Puluhan Miliar Disdik Gunungkidul, Polda DIY Turun Tangan
-
Sosial2 hari yang lalu
Sudah Diresmikan Prabowo Subianto, Bantuan Sumur Bor Tak Keluar Air
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Berduaan di Kamar Kost Hingga Open BO, Sejumlah Wanita Muda Digerebek Warga
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Laka Maut di Jalan Panggang Imogiri, Pemotor Meregang Nyawa
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Laka Maut di Rongkop, Seorang Pelajar Tewas Usai Terlempar Sejauh 15 Meter di Jurang
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Honda Jazz Terbakar di Jalan Sumarwi, Pemilik Merugi 100 Juta
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Banyak ASN dan Keluarga Mampu Masuk Daftar DTKS, Dinsos Gunungkidul Coret 30 Ribu Data
-
Sosial2 minggu yang lalu
Siswa Gunungkidul Yang Tak Malu Memulung Usai Pulang Sekolah Mendapat Perhatian Khalayak
-
Sosial4 minggu yang lalu
Kisah Pilu Ratno, Pekerja Bangunan Yang Harus Kehilangan 2 Tangannya Karena Tersengat Listrik
-
Peristiwa7 hari yang lalu
Gerayangi Pelayan Restoran, Oknum Dukuh Digerudug Warga
-
Sosial3 minggu yang lalu
Menang Banding Usai Dipecat Karena Berselingkuh, Mantan ASN Minta Diaktifkan Bupati
-
Hukum2 minggu yang lalu
Tertangkap Basah Saat Beraksi Curi Kambing, Dua Pria Gunungkidul Babak Belur Diamuk Warga