Pemerintahan
Terserang Virus, Ikan-ikan Mati Massal di Ponjong dan Karangmojo






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Gunungkidul menghimbau para peternak ikan untuk mewaspadai Khoi Herves Virus (KHV) pada ikan yang mereka budidaya. Hal tersebut merujuk pada temuan adanya sejumlah ikan yang mati di wilayah Ponjong dan Karangmojo.
Kepala DKP Gunungkidul, Krisna Berlian mengatakan, belum lama ini pihaknya mendapatkan dua laporan kematian 20 persen ikan Mas di kolam pemancingan Beton, Kecamatan Ponjong dan 15 persen ikan Tawes di Kecamatan Karangmojo secara janggal. Dari hasil cek lapangan bersama Pengembangan Teknologi Perikanan Budi daya (BPTPB) Cangkringan Surveilans ikan-ikan tersebut diketahui terserang virus.
“Dilakukan pengambilan sampel ikan Mas di Beton, Ponjong dari hasil tes yang dilakukan BPTPB Cangkringan, ikan-ikan yang mati diketahui positif KHV. Untuk ikan Tawes negatif,” ucap Krisna kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Sabtu (13/04/2019).
Krisna mengatakan, ciri-ciri ikan yang terserang virus tersebut diantaranya adalah mengalami kesulitan dalam bernafas, nafsu makan menurun, insang berwarna pucat dan terjadi kematian secara terus menerus setiap hari. Oleh karena itu, pihaknya berharap para pembudidaya ikan agar lebih jeli dalam berbudidya dan lebih disarankan lagi mempunyai sertifikat Cara Karantina Ikan Baik (CKIB).







“Di samping itu usaha yang paling tepat untuk budidaya ikan adalah melakukan pencegahan penyakit. Kita akan upayakan pemberian vaksin pada tahun ini,” ucap dia.
Krisna menambahkan, untuk mengantisipasi terjadinya serangan KHV sendiri dapat dilakukan dengan mempertahankan kwalitas air dengan cara mengganti air secara rutin. Selain itu, pemberian probiotik serta pemberian kapur dolomite sebagai buffer terhadap perubahan pH.
“Cara yang dapat dilakukan dengan sterilisasi kolam ikan dengan pemberian FUMISID 20 ppm serta pemberian kapur 20 ppm untuk meningkatkan ph air dengan harapan free living virus tidak cepat berkembang. Pemberian vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan,” kata dia.
Disinggung mengenai produksi benih ikan air tawar di Gunungkidul, Krisna mengungkapkan bahwa hasilnya cukup luar biasa. Dari UPT Balai Benih Ikan (BBI) Mina Kencana sendiri pada bulan Januari dapat menghasilkan 61.010 ekor benih. Kemudian pada bulan selanjutnya 35.231 ekor benih dan 83.608 ekor benih pada bulan Maret.
“Pada minggu pertama bulan April sudah dapat diproduksi benih ikan sejumlah 22.176 ekor. Jenis benih ikan yang paling banyak diproduksi adalah komoditas ikan nila merah dan nila hitam. Tapi di sana juga memproduksi ikan jenis karper, tawes, lele dan koi,” ucap dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Sosial6 hari yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah