Pemerintahan
Terserang Virus, Ikan-ikan Mati Massal di Ponjong dan Karangmojo
Wonosari,(pidjar.com)–Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Gunungkidul menghimbau para peternak ikan untuk mewaspadai Khoi Herves Virus (KHV) pada ikan yang mereka budidaya. Hal tersebut merujuk pada temuan adanya sejumlah ikan yang mati di wilayah Ponjong dan Karangmojo.
Kepala DKP Gunungkidul, Krisna Berlian mengatakan, belum lama ini pihaknya mendapatkan dua laporan kematian 20 persen ikan Mas di kolam pemancingan Beton, Kecamatan Ponjong dan 15 persen ikan Tawes di Kecamatan Karangmojo secara janggal. Dari hasil cek lapangan bersama Pengembangan Teknologi Perikanan Budi daya (BPTPB) Cangkringan Surveilans ikan-ikan tersebut diketahui terserang virus.
“Dilakukan pengambilan sampel ikan Mas di Beton, Ponjong dari hasil tes yang dilakukan BPTPB Cangkringan, ikan-ikan yang mati diketahui positif KHV. Untuk ikan Tawes negatif,” ucap Krisna kepada pidjar.com, Sabtu (13/04/2019).
Krisna mengatakan, ciri-ciri ikan yang terserang virus tersebut diantaranya adalah mengalami kesulitan dalam bernafas, nafsu makan menurun, insang berwarna pucat dan terjadi kematian secara terus menerus setiap hari. Oleh karena itu, pihaknya berharap para pembudidaya ikan agar lebih jeli dalam berbudidya dan lebih disarankan lagi mempunyai sertifikat Cara Karantina Ikan Baik (CKIB).
“Di samping itu usaha yang paling tepat untuk budidaya ikan adalah melakukan pencegahan penyakit. Kita akan upayakan pemberian vaksin pada tahun ini,” ucap dia.
Krisna menambahkan, untuk mengantisipasi terjadinya serangan KHV sendiri dapat dilakukan dengan mempertahankan kwalitas air dengan cara mengganti air secara rutin. Selain itu, pemberian probiotik serta pemberian kapur dolomite sebagai buffer terhadap perubahan pH.
“Cara yang dapat dilakukan dengan sterilisasi kolam ikan dengan pemberian FUMISID 20 ppm serta pemberian kapur 20 ppm untuk meningkatkan ph air dengan harapan free living virus tidak cepat berkembang. Pemberian vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan,” kata dia.
Disinggung mengenai produksi benih ikan air tawar di Gunungkidul, Krisna mengungkapkan bahwa hasilnya cukup luar biasa. Dari UPT Balai Benih Ikan (BBI) Mina Kencana sendiri pada bulan Januari dapat menghasilkan 61.010 ekor benih. Kemudian pada bulan selanjutnya 35.231 ekor benih dan 83.608 ekor benih pada bulan Maret.
“Pada minggu pertama bulan April sudah dapat diproduksi benih ikan sejumlah 22.176 ekor. Jenis benih ikan yang paling banyak diproduksi adalah komoditas ikan nila merah dan nila hitam. Tapi di sana juga memproduksi ikan jenis karper, tawes, lele dan koi,” ucap dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Jogja Disindir Netizen Kota Wisata Sampah, DPRD DIY : Pemkot Kurang Serius
-
Kriminal2 minggu yang lalu
Terjerat Korupsi, Mantan Kepala BPMRP Yogyakarta Dibui 6 Tahun
-
Politik4 minggu yang lalu
Jelang Pilkada 2024, Golkar Gunungkidul Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah
-
bisnis2 minggu yang lalu
Ali Rasyid Ajak Pengusaha Muda Bantul Perluas Jaringan Untuk Optimalkan Bonus Demografi
-
Politik2 minggu yang lalu
Bacalon Bupati Termuda Bantul Ali Rasyid Ikut Berperan Dalam Kajian Pengelolaan Dampak Lalu Lintas Usaha di Kawasan Malioboro
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Gunungkidul Beach and Run, Bravesboy, Endank Soekamti Hingga Pendhoza Akan Manggung di Krakal
-
Info Ringan4 minggu yang lalu
Dispar Bakal Gelar Gunungkidul Beach and Run di Kawasan Krakal
-
Info Ringan4 minggu yang lalu
Sejumlah Pelajar Gunungkidul Ikuti Olimpiade Sains Tingkat Nasional
-
Olahraga2 minggu yang lalu
PDBI Gunungkidul Selenggarakan Kerjurkab Drumband
-
Pendidikan4 hari yang lalu
Puluhan Tarian Nusantara Ditampilkan dalam Panen Karya SMK Negeri 3 Yogyakarta
-
Politik1 minggu yang lalu
Bacalon Bupati Bantul Ali Rasyid Ikuti Syawalan Bersama Ratusan Pengusaha Konsultan INKINDO DIY
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Dua Bacalon Bupati Bantul Ali Rasyid dan Abdul Halim Hadiri Agenda HIPMI BANTUL ‘Ngobrol Bareng Bupati Bantul