Uncategorized
Terus Alami Penurunan, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Serius Tangani Stunting






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus berupaya menekan jumlah angka stunting. Sejumlah upaya yang dilakukan selama ini nampaknya membauhkan hasil, pasalnya dalam dua tahun terakhir, penderita stunting mengalami penurunan. Angka stunting balita di Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2017 mencapai 20.60 persen sedangkan di tahun 2018 menurun menjadi 18.47 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, pihaknya selama ini melakukan upaya penekanan jumlah penderita stunting dengan dua cara. Upaya pertama adalah upaya spesifik dan ipaya sensitif. Dalam upaya spesifik yaitu dengan pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamill yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK). Kemudian pemberian tablet tambah darah bagi ibu hamil dan remaja putri, kampanye ASI Eksklusif.
“Upaya spesifik yaitu uaya yang dilakukan dari sektor kesehatan, sedangkan upaya sensitif dari sektor non kesehatan,” katanya, Senin (24/09/2019).
Dewi menjelaskan,ada beberapa langkah yang dilakukan dalam upaya sensitif yaitu STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), Pendidikan melalui PAUD dan BKB, edukasi Kesehatan Remaja melalui sekolah, pencegahan pernikahan usia dini, keluarga berencana, pendidikan gizi masyarakat, pemberdayaan masyarakat di tingkat desa dan advokasi di tingkat kecamatan tentang stunting.
“Stunting merupakan indikator yang menunjukan kekurangan gizi kronis pada balita, terutama pada masa 1.000 hari kehidupannya (dihitung dari masa janin dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun),” terang dia.







Lebih lanjut dikatakan, stunting bukan sebatas tinggi tubuh yang kurang, namun juga berdampak buruk lainnya seperti tergangunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan metabolisme tubuh, dan berdampak pada jangka panjang. Artinya, penderita stunting dapat mengalami penurunan kognitif sehingga berpengaruh pada prestasi belajar.
“Penyebab stunting ini tidak hanya muncul dari satu faktor saja tetapi multifaktoral bisa jadi internal (faktor dalam diri balita) atau eksternal (lingkungan di luar balita) untuk itu dalam penanganannya membutuhkan berbagai langkah,” beber dia.
Sebelumnya Koordinator UPT Puskesmas Gedangsari II, drg, Dyah Mayun Haranti mengatakan pada tahun 2013 silam tercatat ada sebanyak sembilan pernikahan usia dini di Kecamatan Gedangsari dan persalinan remaja sebanyak 20 kasus.
“Kehamilan remaja dibawah 20 tahun adalah satu dainatara faktor penyebab stunting. Tercatat, Kecamatan Gedangsari menjadi penyumbang angka stunting tertinggi di Kabupaten Gunungkidul, dimana tahun 2017 mencapai angka 37,41 persen, (standar WHO kurang dari 20 persen),” katanya.
Ia menjelaskan, inovasi ini telah membuahkan hasil dimana ada penurunan angka pernikahan dini yang signifikan. Pada tahun 2013 sebanyak sembilan kasus, di tahun 2014 ada enam kasus, tahun 2015 sebanyak dua kasus, dan tahun 2016 tidak ada kasus.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks