Sosial
Tiga Kecamatan Terus Diserbu Pengembang Perumahan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Keberadaan perumahan di wilayah Gunungkidul beberapa tahun belakangan ini terus tumbuh subur. Saat ini, telah ada puluhan perumahan yang dibangun oleh pengembang. Beberapa kecamatan menjadi titik bidik pengusaha properti untuk membangun kawasan hunian bagi masyarakat yang masuk dalam kategori berpenghasilan rendah atau bahkan premium.
Kepala Bidang Perumahan Rakyat, Bambang Antono mengungkapkan, sejak dua tahun terakhir, pembangunan perumahan di Gunungkidul memang pertumbuhannya cukup pesat. Pemerintah dan pengusaha properti berusaha semaksimal mungkin dalam penyediaan perumahan bersubsidi sehingga membantu menekan pengeluaran para konsumen.
“Pemkab belum memiliki lahan khusus untuk penyediaan perumahan, sehingga yang mengembangkan dan menyukseskan program sejuta hunian adalah pengusaha properti. Meski begitu, hal ini tak lepas dari pengawasan pemerintah,” kata Bambang Antono, Rabu (22/04/2020).
Lebih lanjut ia mengatakan, ada beberapa titik bidik pengusaha properti yang saat ini pertumbuhan pembangunan perumahannya cukup pesat. Beberapa diantaranya yakni di kawasan Semanu, Playen, dan Wonosari. Tiga lokasi itu dianggap menjadi titik strategis bagi masyarakat. Bahkan sekarang juga sudah meluas sampai dengan Kecamatan Patuk karena dianggap sangat strategis.
“Ada banyak pertimbangan tentunya letak kawasan yang strategis. Dekat dengan kota, harga masih murah, dekat dengan pusat perbelanjaan maupun sekolah,” tambahnya.







Dari pemerintah menurut Bambang tetap ikut andil dalam pengontrolan dan pengendalian melalui perizinan. Para pengusaha yang hendak mengembangkan kawasan perumahan harus memenuhi syarat tata ruang dan proses perijinan seingga tidak menyalahi aturan yang berlaku.
Di Kabupaten Gunungkidul sendiri, sekarang ada 42 kawasan perumahan yang tersebar di Semanu, Playen dan Wonosari. Menurutnya pembangunan perumahan bersubsidi bagi MBR atau premium ini sangatlah diminati dan sangatlah membantu. Pasalnya banyak pasangan muda yang minat dengan subsidi yang diberikan.
“Khusus untuk MBR atau subsidi tentu sangat membantu. Satu perumahan seharga 140 juta rupiah, dapat diangsur selama 15 tahun lamanya itu tipe 36 dengan luas kavling 60 meter persegi. Ini tentu sangat membantu, dengan harga segitu dan jangka waktunya juga lama,” jelasnya.
Dari pemerintah pun memiliki wacana untuk penyediaan perumahan bersubsidi yang dikembangkan oleh pengusaha sebanyak 3080 unit yang akan disediakan di wilayah-wilayah yang strategis itu. Pemberian hunian ini tentunya akan menjadi salah satu pemecah permasalahan sosial yang sering dihadapi oleh pasangan-pasangan yang belum meliliki hunian.