Info Ringan
Menikmati Lezatnya Ungkrung, Makanan Rakyat Gunungkidul Yang Kini Berharga Mahal
Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Musim penghujan telah tiba. Tentu saja sejumlah hewan ekstrim yang cocok di lidah masyarakat Gunungkidul turut serta bermunculan. Salah satu yang paling ditunggu adalah mulai banyaknya keberadaan ungkrung. Pada musim seperti ini, ungkrung dari daun jati maupun ungkrung daun trembesi banyak didapatkan. Makanan ini memang seakan sudah menjadi ciri khas bagi masyarakat Gunungkidul lantaran rasanya yang khas dan gurih. Yang menarik, saat ini hewan yang banyak orang merasa jijik ini justru harganya melambung. Per kilogramnya, harga ungkrung menembus ratusan ribu rupiah. Namun meski harganya mahal, ungkrung sendiri masih tetap dicari baik oleh masyarakat Gunungkidul hingga wisatawan dari luar daerah.
Salah seorang yang mampu menangkap peluang dari musim makanan ini adalah, Tri Susanti (32) warga Padukuhan Ngunut Lor, Desa Ngunut, Kecamatan Playen. Di tangannya, ungkrung disulap menjadi makanan yang lezat. Ia pun menjadikan komoditi ungkrung sebagai ladang bisnis. Satu topless ungkrung yang memiliki berat 250 gram dijual dengan harga Rp.60 ribu rupiah.
Mencicipi ungkrung sendiri tentunya bukan hal yang baru bagi sebagian masyarakat Gunungkidul. Seperti misalnya dengan bumbu bacem, rasa ungkrung yang gurih bercampur manis ini memang sangat memanjakan. Paduan rasa ini masih bertambah dengan sedikit kerenyahan yang tersaji.
“Ungkrung ini memang memiliki cita rasa yang khas, sehingga banyak sekali pecintanya,” papar Tri kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Senin (01/01/2020).
Tri sendiri menceritakan cara ia mengolahan makanan ekstrim ini. Maklum tidak semua lidah masyarakat cocok untuk menikmati rasa ini. Bagi sebagian orang yang nekat memakan ungkrung kadang justru akan menimbulkan alergi berupa gatal bahkan muntah.
Dalam memasak Tri memastikan bahwa ungkrung yang ia olah bersih. Saat ini lantaran harga bahan baku yang mahal, ia hanya memasak berdasarkan pesanan. Di tangan penjual bahan mentah, 1 kilogram ungkrung memang sudah menembus harga Rp 100.000.
Sebelum dimasak, ungkrung dicuci terlebih dahulu. Baru kemudian bumbu seperti bawang merah, bawang putih, lengkuas, miri, merica, garam, gula jawa dan tumbar ditumbuk dan dicampurkan dan kemudian ditumis dengan sedikit minyak. Setelah tumisan harum, baru kemudian ungkrung dimasukkan.
Setelah dipastikan matang dan adukan ringan ia siapkan sebuah nampan yang telah dilapisi kertas minyak untuk meniriskan. Kemudian setelah tiris dan dingin ia mulai menimbang dan menyiapkan toples.
“Biasanya sehari saya dapat pesanan 12 hingga 20 toples,” ucap Tri kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Sabtu (28/12/2019).
Lebih lanjut ia mengatakan, karena hewan ini tidak keluar di semua musim, ia hanya menyetok seadanya. Hanya saja di awal musim kemarau ia masih ada stok untuk penjualan.
“Kami menerima pesanan juga di musim kemarau, tapi stoknya sangat terbatas,” papar ibu satu anak ini.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan5 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
‘Modal Nekat’ Garapan Imam Darto, Sukses Kocok Perut Penonton Yogya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan1 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Akhirnya! Kopi Tuku Sapa Tetangga di Yogya