Sosial
Tingkatkan Populasi Hewan Ternak, Program Upsus Siwab Terus Digencarkan


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Percepatan peningkatan populasi hewan ternak khususnya sapi terus dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemerintah kabupaten. Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) terus digencarkan oleh pemerintah agar nantinya populasi sapi semakin meningkat dan menjadi sebuah wilayah sebagai swasembada hewan ternak. Tak terkecuali di kabupaten Gunungkidul, pemerintah juga terus berupaya menerapkan program ini.
Tingkat keberhasilannya meski belumlah maksimal layaknya yang ditargetkan, namun perkembangannya pun mengalami progres yang tergolong baik. Tahun 2019 ini, pemerintah kembali menargetkan puluhan ribu ekor sapi tersasar program upsus siwab ini.
Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Pangan, Suseno Budi Sulistiyanto, mengatakan tahun 2019 ini Gunungkidul ditargetkan mampu melakukan IB dengan menyasar 35.000 ekor sapi yang ada. Kemudian untuk sapi bunting ditargetkan mencapau 24.500 ekor, jumlah ini telah ditentukan oleh pemerintah DIY sehingga dari kabupaten dan masyarakat harus berupaya penuh.
“Untuk tahun lalu target IB yang dilakukan justru melebihi target yang telah ditentukan. Namun untuk target bunting dan lahir masih belum sesuai dengan harapan yang ada,” kata Suseno Budi, Jumat (18/01/2019).
Tahun ini, untuk sapi lahir atau pedhet ditargetkan mencapai 19.601 ekor. Mengingat jumlah target IB yang tinggi tentunya angka harapan bunting dan lahir juga mengalami kenaikan yang berbeda. Pihaknya terus berupaya melakukan pelayanan yang terbaik dan mendekatkan di pada masyarakat agar dapat tersasar program ini.
“Untuk proses pelaporan dari masyarakat mamang sangat berengaruh pada data yang kami kantongi, tahun ini kami harapkan proses pelaporan akan jauh lebih baik. Sehingga data terkait bunting dan lahiran dapat akomodir secara keseluruhan,” imbuhnya.
Gunungkidul selama ini dikenal dengan daerah penghasil ternak yang cukup besar. Dengan adanya program ini diharapkan populasi sapi di Gunungkidul juga lebih banyak lagi, sehingga dapat mengatasi permasalahan ekonomi masyarakat. Pasalnya dalam penerapan program ini secara keseluruhan ditanggung oleh pemerintah.
“Secara tidak langsung program ini selain meningkatkan populasi sapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat,” terang dia.
Berbagai pelatihan pun juga dilakukan untuk mengasah kreatifitas masyarakat. Mulai dari mengolah kotoran menjadi pupuk, limbah menjadi barang bermanfaat dan menghasilkan nilai jual yang cukup tinggi. Pemerataan pun juga terus dilakukan, secara keseluruhan daerah yang ada tersasar program ini.
Disinggung mengenai perkembangan sapi lokal atau PO, Suseno mengungkapkan saat ini kondisi sapi lokal jauh lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Kualitas dan kuantitas terus diperbaiki sehingga mampu bersaing dengan sapi-sapi jenis lain yang diminati oleh masyarakat Gunungkidul. Berbagai program juga terus dilakukan untum semakin meningkatkan minat masyarakat dalam mengembangbiakkan sapi lokal.
Beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Bambang Wisnu Broto pun juga terus berupaya meningkatkan produktivitas ternak, tanaman pangan dan komoditas lain yang berpotensi tumbuh dan diproduksi di Gunungkidul. Program perbantuan untuk mengoptimalkan kegiatan masyarakat pun juga sebisa mungkin dilakukan.(arista)
-
Uncategorized2 hari yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event2 hari yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik2 hari yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Sosial22 jam yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
Budaya2 hari yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara