fbpx
Connect with us

Sosial

TKI Asal Panggang Meninggal Saat Bekerja di Kapal Taiwan

Diterbitkan

pada

BDG

Panggang,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Suasana duka tampak di kediaman Bani (52) dan Wagiyah (50) warga Temuireng II, Kalurahan Girisuko, Kapanewon Panggang sejak Selasa (05/01/2021) pagi tadi. Rumah tersebut merupakan rumah duka dari Sunakip Setiawan (21), Tenaga Kerja Indonesia yang dikabarkan meninggal dunia saat tengah berlayar di kapal nelayan di Taiwan pada Senin (04/01/2020) kemarin. Hingga saat ini, jenazah masih belum sampai ke Indonesia. Keluarga berharap, jenazah Sunakip bisa dibawa pulang untuk dikebumikan di kampung halaman.

Saat dikunjungi pidjar-com-525357.hostingersite.com, kedua orang tua Sunakip, Bani dan Wagiyah terlihat duduk di dalam. Tatapan mereka kosong dan raut muka kesedihan tergambar dengan jelas. Wagiyah yang saat itu memakai jilbab ungu tersebut tak kuasa menahan tangis sehingga belum bisa berkomunikasi dengan banyak orang. Di ruang tamunya, sejumlah sanak saudara turut berbela sungkawa.

Berita Lainnya  Polisi : Debt Collector Tak Boleh Tarik Motor di Jalanan

Bani memang belum lama ini sembuh dari stroke. Dua tahun lalu ia sama sekali tak bisa berjalan dan lumpuh total. Sedangkan Wagiyah sendiri harus banting tulang bertani untuk membiayai kebutuhan rumah tangga.

“Kondisi anak saya sehat pas mau berangkat, tidak ada banyak pesan. Cuma ngasih tau sama orang tua agar tidak boros,” ucap Bani sambil terbata.

Sunakip sendiri direncanakan akan berlayar selama 6 hingga 8 bulan. Sejak keberangkatannya merantau ke negeri orang, kabar dari Sunakip selalu dinantikan oleh kedua orang tuanya. Dua bulan lalu, Sunakip sempat berpesan agar orang tuanya tidak mengkhawatirkan dia.

“Dia minta untuk tidak usah khawatir. Harusnya dia sebelum puasa sudah pulang,” ujar Bani.

Sementara itu, Paman Sunakip, Wajito, masih ingat betul bagaimana tekad Sunakip untuk berlayar. Sunakip menurutnya adalah anak yang berbakti. Keberaniannya untuk merantau adalah untuk memperbaiki kehidupan keluarganya.

Berita Lainnya  Mayat Bocah Laki-laki Mirip Dengan Korban Tenggelam Pantai Baron Ditemukan di Perairan Trenggalek

Mendiang selama hidupnya adalah sosok pekerja keras dan tak pernah gengsi dalam mengerjakan apapun. Sembari menunggu pengumuman keberangkatan pada 2019 lalu, Sunakip bahkan sempat bekerja sebagai buruh bangunan.

“Sejak SMP memang punya tekad untuk berlayar, makanya saat sekolah di SMK Pelayaran dia sangat tekun,” ucap Wajito.

Di negeri seberang, Sunakip tak pernah lupa dengan keluarganya. Hasil jerih payahnya sebagian dikirimkan ke orang tuanya. Beberapa waktu silam, Sunakip sempat mengirimkan sejumlah uang untuk keluarga agar digunakan untuk merenovasi rumah.

“Rumahnya kan bagian belakang tidak ada kamar, baru saja kemarin saya nebang pohon jati untuk mulai pembangunan, tapi kok sorenya dapat kabar duka,” jelas dia.

Bagi keluarga, Sunakip merupakan sosok yang pendiam. Berangkat ke Taiwan pada tahun 2019 lalu bersama dua temannya yang sama-sama merupakan warga Girisuko.

Berita Lainnya  Posko Penjagaan Dioperasikan, Warga Tak Beridentitas Gunungkidul Diarahkan Putar Balik

“Kami kaget terpukul. Kami punya harapan besar agar jenazah Sunakip bisa dipulangkan agar bisa dimakamkan di sini,” ujar Wajito.

Sementara itu, Lurah Girisuko, Jamil mengatakan, pihaknya saat ini intens berkomunikasi dengan lembaga yang menjadi penyalur Sunakip. Berdasarkan kabar yang didapat, saat ini jenazah Sunakip tengah diotopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.

“Dari perusahaan penyalur rencananya hari ini mau ke rumah duka,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler