Connect with us

Sosial

Tolak Pembangunan Tower, Warga Jeruksari Hadang Truk Penyuplai Material

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Warga Padukuhan Jeruksari RT 13 RW 24 Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari menolak pembangunan tower seluler yang berada di perkampungan mereka tinggal. Penolakan pendirian tower itu didasari lantaran warga merasa resah dengan keberadaan tower seluler di sekitar tempat mereka tinggal. Warga memasang sejumlah spanduk penolakan di sekitar lokasi yang rencananya akan dibangun tower sebuah perusahaan telekomunikasi tersebut.

Masalah sendiri mulai muncul kembali ketika warga melihat truk berisi timbunan material pembangunan tower datang tiba-tiba memasok material di sekitar lokasi tempat pendirian tower. Warga geram lantaran sebenarnya, proses pembangunan tersebut tanpa ada izin dari warga. Lantas para pemuda yang geram kemudian memasang portal dan spanduk di 2 titik yaitu di batas wilayah RT 13 tepatnya di sebelah timur Masjid Al Huda RT 12 RW 24 dan di dekat jembatan yang berbatasan dengan tanah milik Kodim 0730/GK.

Berita Lainnya  Suka Duka Penjual Sex Toys, Dibully dan Dihujat di Medsos Namun Dagangan Laris Manis

Ketua RT 13, Budi menceritakan, rencana pembangunan tower sendiri awalnya sudah sempat dibahas pada tahun 2005 silam. Saat itu, tower akan dibangun di tanah milik salah seorang warga. Atas berbagai macam pertimbangan, sebagian besar warga saat itu menolak adanya pendirian tower di wilayahnya.

"Warga takut dengan dampak radiasi yang ditimbulkan. Selain itu juga daerah sini rawan petir dan padat pemukiman. Meski prosedur radius sudah oke, namun tetap saja warga takut," katanya saat ditemui wartawan, Minggu (22/04/2018).

Kemudian, tahun 2015, pemilik lahan yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Gunungkidul tersebut meminta persetujuan kepada 10 orang warga yang memiliki tanah di radius 30 Meter dari lahannya. Saat itu, warga mulai terpecah di mana sebagian warga pendatang menyetujui pembangunan tower dengan membubuhkan tanda tangan persetujuan sementara warga asli pribumi tetap menolaknya.

Waktu terus berjalan, hingga tahun 2018 lantaran tidak ada kata sepakat, tidak ada pergerakan lanjutan dari rencana pendirian tower. Warga pun tetap tenang lantaran mengira pendirian tower tidak dilanjutkan karena tak mendapat izin dari warga setempat.

Berita Lainnya  Padukuhan Purbosari Ditetapkan Menjadi Kampung Tertib Lalu Lintas

Namun warga mulai bergejolak ketika 14 April 2018 kemarin, berdatangan truk beserta material pembangunan tower berkeliaran di lokasi yang menjadi sasaran pendirian tower ini. Warga yang tidak pernah menyetujui lantas lantas memasang portal dan spanduk agar truk-truk pengangkut material tersebut tidak bisa masuk.

"Kami kaget, kok material sudah ada di lokasi. Padahal perjanjian belum clear, dan acara tanda tangan itu udah lewat waktunya," kata Budi.

Keesokan harinya, truk kembali datang namun dihentikan oleh warga untuk diajak berembuk terkait penolakan pendirian tower berikut dengan material yang terus berdatangan. Pun begitu dengan pemilik lahan yang diajak berkoordinasi dengan ketua RT setempat terkait permasalahan yang terjadi.

"Bersyukur truk-truk itu mengerti dan mengangkut kembali material yang terlanjur didrop sehingga tidak ada insiden," terangnya.

Berita Lainnya  Amunisi Baru Prabowo-Gibran, Kelompok Milenial Yogyakarta Deklarasikan Dukungannya

Meski beberapa waktu lalu pemilik lahan tetap pada pendirinnya melanjutkan proses perijinan pendirian tower dengan mengurus IMB, namun pada akhirnya pemilik lahan lalu mengundurkan diri dan mencabut izin atas lahannya untuk dibangun tower. Oleh karena itu, ia berharap agar perusahaan yang hendak mendirikan tower di wilayahnya agar menghentikan proyeknya.

"Intinya kami tidak setuju pembangunan tower di dekat pemukiman warga. Ini inisiatif warga sendiri karena imbas dari tower itu sangat membahayakan, seperti takut ambruk dan radiasi," paparnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler