Pemerintahan
Tujuh Kapanewon Mulai Terdampak Kekeringan, BPBD Mulai Dropping Air Serentak


Wonosari,(pidjar.com)–Musim kemarau tahun 2022 ini, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menyediakan 1.400 tangki air bersih yang siap disalurkan ke berbagai daerah yang terdampak kekeringan. Meski hujan masih beberapa kali turun, namun pada bulan Agustus ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mencatat sudah ada 7 kapanewon yang melaporkan terdampak bencana kekeringan. Menindak lanjuti laporan tersebut, pada Sabtu (20/08/2022) ini, droping air serentak mulai dilaksanakan ke kawasan-kawasan terdampak kekeringan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul, Sumadi mengungkapkan, data yang ada saat ini, terdapat 7 kapanewon yang telah melaporkan dampak kekeringan. Diantaranya adalah di Kapanewon Panggang, Purwosari, Rongkop, Semanu, Karangmojo, Nglipar, dan Girisubo. Hari ini, petugas droping dari BPBD Gunungkidul melayani droping air di Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang dan beberapa daerah lain. Menurut Sumadi, daerah yang mendapatkan jatah dropping air sendiri diketahui memang tidak memiliki anggaran droping sendiri.
“Di Kapanewon Panggang ini ada anggaran untuk pengadaan droping, namun memang wilayah (kalurahan) dibagi, ada yang tanggung jawab BPBD dan ada yang tanggungjawab Kapanewon. Untuk sementara di Girisekar ini ada dua atau tiga padukuhan yang terdampak,” ucap Sumadi, Sabtu siang.
Droping air sendiri sejak beberapa waktu lalu memang sudah dimulai. Namun belum terlalu banyak yang mengajukan permintaan lantaran memang masih turunnya hujan. Terlebih, sejumlah kapanewon sendiri memiliki anggaran sendiri sudah memulai droping lebih awal misalnya saja di Kapanewon Nglipar dan Purwosari.
“Anggaran yang ada di BPBD bisa untuk pengadaan 1.400 tangki air bersih. Sedangkan di Kapanewon anggarannya berbeda, ada yang bisa untuk 300 tangki, 600 tangki dan lain sebagainya. Plot anggaran ini disesuaikan dengan cakupan wilayah dan seberapa luas potensi kekeringan,” jelasnya.


Sumadi menambahkan, prediksi dari BPBD pada musim kemarau ini akan ada 15 kapanewon di Gunungkidul yang terdampak kekeringan. Meski demikian, jika berkaca pada kondisi cuaca saat ini kemarau juga tidak berdampak besar pada kekeringan. Kemungkinan ada daerah tertentu yang lolos dari kekeringan.
Lebih lanjut ia mengatakan, prediksi dari BMKG awal September besok sudah memasuki musim pancaroba. Sehingga intensitas hujan akan lebih sering. Dengan begitu, kemarau yang terjadi tahun ini tidak terlalu panjang.
“Kemarau tahun ini cenderung basah, seperti yang diketahui meski kemarau tapi hujan masih turun seperti minggu lalu. Kondisi ini tentu mempengaruhi cadangan air masyarakat. Meski tidak banyak namun bak tampungan terisi air,” imbuh dia.

-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Gelaran Dangdut Berujung Kisruh, 1 Pemuda Tewas Tertembak Senjata Laras Panjang
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kronologi Tertembaknya Aldi, Warga Sempat Serbu Polisi Pelaku
-
Kriminal5 hari yang lalu
Berawal Lempar Kursi ke Pengendara Motor, Pemuda Tenggak Miras Dimassa
-
Sosial2 minggu yang lalu
Traktor Bantuan Pemerintah Untuk Petani Gunungkidul
-
Politik2 minggu yang lalu
Politisi Gaek Gunungkidul Banyak Lari ke Tingkat Provinsi, Bakal Caleg Daerah Diisi Wajah Baru
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Kebakaran Hebat di Girisekar, Rumah Limasan Beserta Isinya Ludes Terbakar
-
Politik3 minggu yang lalu
Support Penuh Yeny Wahid Untuk PSI Gunungkidul
-
Hukum2 minggu yang lalu
Dua Pembunuh Perempuan Hamil Diganjar Hukuman Mati
-
Kriminal1 minggu yang lalu
Tukang Kibul Jadi Buron, Korbannya Rugi Rp 250 Juta
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Taman Parkir Segera Direhab dengan Rp 2,3 Miliar
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Terjatuh di Lantai 2 Gedung DPRD Gunungkidul Baru, Pekerja Meninggal Dunia
-
Hukum2 minggu yang lalu
Kapolsek Girisubo dan 5 Anggota Turut Diperiksa, Briptu MK Terancam Pecat