fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Curah Hujan Diperkirakan Meningkat Mulai September, Dinas Kirim Surat Edaran Untuk Petani

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul mulai mengeluarkan surat edaran untuk para petani. Adapun isi surat edaran tersebut berkaitan dengan persiapan musim tanam pertama. Dinas sendiri memprediksi, bulan September mendatang akan terdapat beberapa wilayah di Gunungkidul yang turun hujan. Kondisi cuaca yang telah masuk ke musim pancaroba ini tentunya bisa ditindaklanjuti dengan penanaman padi ataupun palawija sesuai dengan kondisi tanah.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan, berdasarkan surat dari BMKG per 18 Juli lalu menyebutkan, bulan Agustus ini curah hujan di Gunungkidul di bawah 50 mm. Kemudian pada September mendatang beberapa wilayah seperti Purwosari, Tepus, Girisubo, Rongkop, Ponjong, dan Semin curah hujan akan meningkat dan mencapai 50 mm sampai 100 mm.

Berita Lainnya  Dirasa Memberatkan, Dewan dan Asosiasi Pedagang Tolak Kenaikan Retribusi Pasar

Kemudian sisanya dimungkinkan terdapat curah hujan antara 100 mm hingga 150 mm. Barulah di bulan Oktober diprakirakan seluruh kapanewon curah hujan yang terjadi 150 sampai dengan 200 mm. Dengan prakiraan ini, dinas kemudian mengeluarkan surat untuk para petani agar segera mulai menyiapkan lahan untuk aktivitas pertanian.

“Yang pertama kami himbau ke para petani untuk segera memanen ubi kayu yang masih di lahan. Sebagaimana diketahui, Gunungkidul ini kan penghasil ubi kayu, pada musim seperti sekarang banyak lahan yang dimanfaatkan untuk menanam ubi, ini sudah waktunya untuk panen,” terang Raharjo Yuwono, Sabtu (20/08/2022).

Dinas juga menghimbau para petani untuk segera melakukan olah lahan sebagai persiapan musim tanam pertama. Serta juga mulai mencari bibit kualitas baik untuk ditanam saat lahan telah siap. Begitu pula diharapkan petani segera melakukan penebusan pupuk bersubsidi urea dan NPK di kios kios resmi pupuk bersubsidi sesuai kuota yang dimiliki.

Berita Lainnya  Bisa Akses Anggaran BTT, BPBD Gunungkidul Nyatakan Siap Hadapi Potensi Bencana Skala Besar

“Untuk musim tanam pertama, mayoritas petani Gunungkidul menanam padi untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan cadangan. Tapi ada juga petani yang menanam palawija. Semua disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lahan mereka,” jelasnya.

“Petani Gunungkidul memiliki tradisi ngawu-awu di awal penghujan, untuk antisipasi problem dalam pertanian saat hendak ngawu-awu, kami harapkan petani memperhatikan prakiraan iklim dan pengamatan curah hujan yang ada,” imbuh Raharjo.

Menurut Raharjo, pelaporan saat ini baru ada 5 persen lahan yang telah diolah para petani. Padahal Gunungkidul memiliki puluhan ribu hektar lahan pertanian.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi, menambahkan, pemerintah telah mempersiapkan bantuan benih padi yang mampu mencukupi kebutuhan 2.911 hektare lahan. Rencananya benih bantuan ini akan mulai disalurkan pada September mendatang.

“Untuk bantuan padi ini sudah ada yang disalurkan lebih awal yaitu untuk petani di Kapanewon Girisubo sebanyak 2,125 ton benih yang mampu mencukupi 85 hektare lahan,” terang Rismiyadi.

Selain itu, pemerintah pusat juga akan memberi bantuan stimulan benih kedelai untuk lahan 399 hektare dan benih jagung untuk laha 1.770 hektare.

Berita Lainnya  Kado Istimewa di Hari Natal, Puluhan Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Dapat Remisi

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler