Sosial
Update Corona Gunungkidul, Munculnya Kasus Impor Murni dan 4 Kapanewon Masuk Zona Hijau






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Setelah sempat 0 kasus selama beberapa waktu serta rentetan kesembuhan pasien positif, beberapa hari lalu terdapat tambahan satu kasus positif di Gunungkidul. Tambahan kasus ini merupakan laki-laki warga Kapanewon Wonosari. Dalam kasus ini diketahui bahwa laki-laki 41 tahun tersebut sudah positif sejak berada di Jawa Timur. Lantaran yang bersangkutan langsung melapor ke pemerintah dan tidak melakukan kontak langsung dengan siapapun, Dinas Kesehatan tidak melakukan tracing berkaitan tambahan kasus positif terakhir ini.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Gunungkidul, Sumitro menuturkan, pasien tersebut sudah diketahui positif sejak sebelum pulang ke Gunungkidul. Ia merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang berasal dari luar wilayah.
“Kalau yang tambahan kasus terbaru itu istilahnya impor asli, sudah didapat positif dari sana (Jawa Timur),” papar Sumitro, Selasa (30/06/2020).
Ia menjelaskan, pasien positif itu sebelum sampai di rumahnya di Wonosari sudah menghubungi pihak Puskesmas untuk melaporkan kondisinya. Pada akhirnya, ia kemudian dijemput untuk dirawat di RSUD Wonosari.
“Dia itu OTG, sehat orangnya. Gak sempat kontak dengan keluarganya langsung melapor,” kata Sumitro.







Dengan adanya hal ini menurut Sumitro mejadi perhatian khusus Dinkes Gunungkidul. Sebab dengan adanya impor kasus ini, menodai catatan dua minggu nol kasus di Gunungkidul.
“Yang patut diwaspadai sekarang kasus impor, karena dua kasus terakhir tercatat dari luar semua. Untuk klaster di sini sudah tidak ada penambahan kasus,” kata Sumitro.
Di sisi lain ia menjelaskan, sampai saat ini ada 4 Kapanewon yang masuk zona hijau atau belum ada kasus positif hingga kini. Adapun empat kapanewon zona hijau yakni Gedangsari, Tepus, Rongkop, dan Girisubo. Untuk zona orange, yakni Kapanewon Wonosari, Karangmojo, dan Playen. Untuk zona Kuning ada 11 Kapanewon lainnya.
“Kita kan ada 14 indikator dari Gugus tugas, nanti akan terus diupdate setelah 2 minggu,” ucap Sumitro.
Sumitro mengatakan, saat ini akan menuju ke era baru yakni adaptasi era baru. Untuk itu akan dilakukan screening dan pelacakan melalui rapid tes. Saat ini 5934 orang dengan hasil reaktif 538 orang.
“Rencana ke depan pemkab Gunungkidul akan mengubah alat tes untuk PDP (pasien Dalam Pengawasan), kontrak tracking, dan petugas kesehatan atau petugas sarana kesehatan akan langsung dilakukan pemeriksaan PCR. Sedangkan RDT untuk screening kasus,” ucap Sumitro.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter