Pemerintahan
Vaksinasi Anthrax Dikebut, Ditargetkan Selesai 1 Bulan Sebelum Idul Adha






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul mengebut program vaksin untuk ternak dalam beberapa minggu ke depan. Diharapkan nantinya jika program ini cepat selesai, ternak khususnya ternak Gunungkidul yang beredar di pasaran bisa dipastikan merupakan ternak yang sehat dan layak untuk konsumsi. Apalagi beberapa waktu mendatang, akan memasuki hari raya Idul Adha di mana permintaan akan hewan ternak cukup tinggi. Langkah cepat sendiri penting untuk dilakukan mengingat kejadian mati mendadaknya sejumlah hewan ternak di mana berdasarkan hasil lab, menunjukkan positif anthrax.
Kepala DPP Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengungkapkan, penyuntikan vaksin kepada ternak di wilayah yang masuk zona merah dan zona kuning anthraks telah dilakukan sejak beberapa hari lalu. Pihaknya menargetkan program tersebut akan rampung satu bulan sebelum lebaran haji tahun ini.
“Kita targetkan 1 bulan sebelum idul kurban sudah selesai penyuntikan vaksin di Gunungkidul ini,” ujar Bambang, Sabtu (29/06/2019).
Ia menambahkan, target utama vaksin sendiri merupakan ternak yang sudah layak jual. Meski demikian, saat ini pihaknya telah melokalisir untuk ternak di wilayah Bejiharjo untuk dijual keluar wilayah maupun dari luar masuk ke wilayah tersebut.
“Saat ini kita komunikasi dengan RT dan RW setempat untuk membantu monitoring. Nanti kalau sudah kita pastikan sehat ya boleh (dijual),” kata dia.







Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Badingah secara tidak langsung mengungkapkan kekhawatirannya dengan adanya kasus antraks ini dapat membuat pelaku usaha jual beli ternak mengalami kerugian. Pasalnya, selama ini hewan ternak yang berasal dari Gunungkidul terutama sapi menjadi favorit pembeli dari luar daerah karena kwalitas dagingnya.
“Jangan sampai peternak kita mengalami keterpurukan. Apalagi ini mendekati Idul Adha,” tandas Bupati.
Badingah menyampaikan, saat ini Pemkab Gunungkidul terus melakukan upaya-upaya pencegahan agar spora antraks tidak meluas ke wilayah lain. Sehingga nantinya sapi-sapi dari para petani di Gunungkidul tetap laku tinggi di pasaran dan tidak menimbulkan kegelisahan calon pembeli.