Sosial
Viral Video Siswa Ngamuk Bawa Sabit ke Sekolah, Begini Kronologi Lengkapnya






Ngawen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Video seorang pelajar yang hendak mengamuk dengan membawa sabit ke sekolah untuk mengambil handphone beberapa waktu terakhir ini viral di sejumlah platform media sosial. Diketahui, siswa tersebut merupakan pelajar kelas 8 di SMP Negeri 5 Ngawen.
Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa tersebut bermula pada Kamis (05/09/2019) lalu di sekolah. Saat itu, G (14) sedang bermain game dengan smartphone saat jam pelajaran.
Namun ulah itu kemudian diketahui oleh salah seorang guru agama. Lantaran aturan di sekolah memang tidak memperbolehkan siswa untuk menggunakan handphone ketika jam pelajaran, guru tersebut kemudian mengamankan handphone milik G.
Namun hal itu justru membuat G murka. Meski sempat protes, G kemudian terpaksa memberikan handphone tersebut kepada guru.
“Rasanya marah pas hp saya di ambil. Tapi langsung dikasih,” ujar G kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Rabu (11/09/2019).







Setelah itu, dirinya kemudian melanjutkan pelajaran hingga jam pulang sekolah tiba. Sore harinya, ia kemudian menghubungi sang guru agama, Nazid yang sebelumnya mengamankan hp miliknya.
Awalnya, dalam pesan singkat tersebut, ia menanyakan kapan hpnya bisa diambil. Namun seiring berjalannya waktu, dalam percakapan itu amarah bocah berperawakan tinggi kurus dengan kulit hitam itu kembali memuncak. Ia pun menulis nada ancaman yang berbunyi jika tidak memberikan handphone tersebut maka ia akan mengobrak abrik sekolahan tersebut.
“Saya emosi. Lupa apa yang saya tuliskan dalam WA itu,” ucap dia.
Lebih lanjut dikatakannya, pada Jumat keesokan harinya, dirinya masuk sekolah seperti biasa. Namun ketika setengah pelajaran tiba, saat emosinya semakin memuncak, dirinya kemudian pulang untuk mengambil sabit.
“Saya emosi ingin mengambil handphone saya. Saya membawa sabit ingin mengambil handphone saya,” ujat dia.
Lebih lanjut tindakan yang dilakukan G tersebut membuat seluruh penghuni sekolah ketakutan. Pihak guru yang sebelumnya mengamankan handphone tersebut kemudian mengembalikan handphone milik G dengan melemparkannya.
“Setelah dapat handphone saya kemudian saya pulang,” kata dia.
Kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, G mengatakan, dirinya memang gemar bermain handphone. Namun demikian, dirinya tidak setiap hari membawa handphone ke sekolah.
“Biasanya tidak pernah membawa handphone. Kebetulan kemarin membawa dan kebetulan bermain game karena kepengen maen game,” ujar dia.
Sementara itu, wali kelas 8, Estuarso menjelaskan, hal tersebut murni dikarenakan keinginan anak untuk mendapatkan handphonenya kembali. Namun dirinya tidak mengetahui prosedur yang benar pengambilan handpone.
“Sebenarnya kasus seperti ini (siswa bawa handphone) banyak, tapi biasanya mereka membawa orang tua wali untuk mengambil hp mereka,” kata Estuarso.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP 5 Ngawen, Sriyana menjelaskan, meski sempat ada insiden ini, sampai saat ini G masih berstatus sebagai siswanya. Pihak sekolah juga tidak akan mengeluarkan G dan selalu memberi kesempatan untuk melanjutkan sekolah.
“Dia tetap anak didik kami dan akan kami bimbing siswa didik kami,” ucap Sriyana.