Sosial
Warga Gunungkidul Dinilai Masih Boros Air
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Permasalah utama yang selalu terjadi di Kabupaten Gunungkidul adalah kekeringan atau kekurangan air. Padahal, air merupakan salah satu kebutuhan utama bagi masyarakat. Dengan segala keterbatasan sumber dayanya, diperlukan upaya yang cukup serius dalam memecahkan permasalahan itu. Salah satunya adalah melalui upaya konservasi sumberdaya air guna menjamin ketersediaannya. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mendorong masyarakat dan OPD untuk mengupayakan gerakan pemanfaatan air berkelanjutan.
Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pengendalian Bappeda Gunungkidul, Rismiyadi menuturkan, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh pemerintah yang bekerjasama dengan Universitas Gunungkidul beberapa waktu lalu, pemanfaatan air bersih oleh warga dinilai masih belum efektif. Pasalnya setiap satu rumah tangga masih cendurung boros dalam pemanfaatan air bersih.
“Analisa kami, ada air yang terbuang sia-sia tanpa dimanfaatkan,” kata Rismiyadi, Selasa (28/04/2020).
Air-air yang terbuang sia-sia tersebut masih dapat dimanfaatkan. Namun selama ini, masyarakat tidak menyadainya dan masih menganggap itu merupakan hal sepele. Dari penelitian tersebut, kemudian pihaknya mencetuskan program air berkelanjutan.
Maksud dari program ini ialah mrmanfaatkan air secara efisien. Langkah yang dapat dilakukan dengan menampung serta memanfaatkan air bekas cucian rumah tangga, air bekas wudhu, dan air limpasan AC. Air-air uang terkumpul bisa digunakan untuk keperluan penyiraman tanaman, budidaya ikan, melakukan gerakan tanam tanaman sayur, tanaman buah buahan dalam pot maupun polybag.
“Ini bisa menjadi salah satu upaya mengurangi ketergantungan air PDAM. Maksudnya, tidak semua hal harus melulu menggunakan air PDAM,” tambahnya.
Kemudian bisa juga, pemanfaatan pekarangan dan lahan-lahan kosong untuk budidaya tanaman apotik hidup, warung hidup dilakukan untuk menunjang ketahanan pangan keluarga, serta membuat bio pori dalam pekarangan yang dapat meresapkan air ke dalam tanah.
“Selain efisien, di sisi lain beban biaya yang dikeluarkan untuk pembayaran air PDAM kan bisa berkurang. Jika masyarakat menerapkan hal ini bukan tidak mungkin pas kemarau ketersediaan air tetap cukup,” tutur Rismiyadi.
Meski terkesan sepele, namun jika dilakukan oleh ratusan ribu orang di Gunungkidul tentu dampaknya akan sangat luar biasa. Masyarakat lebih memahami mengenai efisiensi pemanfaatan air bersih dan permasalahan sosial mengenai air tidak mejutup kemhngkinan dapat teratasi.
“Surat edarannya sudah ada, tapi belum semua orang memafaatkannya. Ya karena itu hal ini dianggap sepele sehingga diabaikan, padahal bisa menjadi sebuah hal yang besar. Sekarang mendekati musim kemarau, bisa menerapkan program ini untuk menghemat pemanfaatan air,” tutupnya.
-
Sosial1 minggu yang lalu
Momen Sunaryanta Menyamar Untuk Nonton Karnaval HUT Gunungkidul
-
Budaya21 jam yang lalu
Berikut Hasil Pembukaan Cupu Panjala
-
Olahraga4 minggu yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Sosial1 minggu yang lalu
Hari Jadi ke 194, Gunungkidul Night Carnival Jadi Momen Tingkatkan Ekonomi dan Eksistensi Kesenian
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Budaya1 minggu yang lalu
Melihat Poligami dari Sisi Lain Lewat Film Laut Tengah
-
Pemerintahan5 hari yang lalu
Digelontor Anggaran 1,29 Miliar, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Akan Terima Mobil Dinas Baru
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik
-
Hukum3 minggu yang lalu
Sempat Disekap di Rumah Kosong, Siswi 11 Tahun Dicabuli Pemuda Bejat
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Ganeksa Bhumikarta Lolos ke Divisi 1 Livoli Nasional
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Berikut Nama-nama Pimpinan DPRD Gunungkidul Periode 2024-2029