Peristiwa
Warga Planjan Ditemukan Gantung Diri di Teras Rumah






Saptosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Sagimin (87) warga Padukuhan Wuluh, Kalurahan Planjan, Kapanewon Saptosari ditemukan gantung diri di teras rumahnya, Kamis (04/12/2024) pagi. Diduga lansia tersebut depresi karena sakit yang dialami selama beberapa tahun terakhir tidak kunjung sembuh. Kasus ini menjadi kasus gantung diri pertama yang terjadi di Gunungkidul pada tahun 2024 ini.
Kapolsek Saptosari, AKP Suyanto mengungkapkan, Sagimin ditemukan sudah dalam kondisi gantung diri dan meninggal dunia sekitar pukul 06.15 WIB. Saat itu, Suranto uang merupakan tetangganya keluar dari rumahnya sendiri untuk buang air kecil dan beraktivitas seperti biasanya.
Namun baru membuka pintu dan berjalan beberapa langlah ia justru kaget melihat Sagimin sudah dalam kondisi gantung diri di teras rumah. Ia kemudian mengurungkan niatnya untuk buang air kecil dan memberi tahu warga sekitar atas apa yang ia lihat itu.
Warga kemudian berdatangan ke rumah Sagimin untuk memastikan apa yang terjadi. Setelah dipastikan dalam kondisi meninggal dunia, beberapa melaporkan kejadian ini ke Polsek Saptosari dan Puskesmas setempat. Korban kemudian dievakuasi dan dilakukan pemeriksaan terhadap korban gantung diri tersebut.
“Hasil pemeriksaan ia (Sagimin) meninggal 3 jam sebelum ditemukan oleh warga,” ucap Kapolsek saat dikonfirmasi.







Lebih lanjut ia mengungkapkan, tidak ditemukan adanya unsur kekerasan pada tubuh lansia tersebut. Adapun ciri-cirinya lidah terjulur, terdapat luka jeratan tali di leher, dan darah keluar dari dubur korban.
“Murni meninggal karena gantung diri,” sambungnya.
Diduga korban nekat mengakhiri hidupnya karena korban depresi sakit menahun yang tidak kunjung sembuh dan selama ini tinggal sendirian.
Beberapa waktu lalu, Kapolres Gunungkidul, AKBP Edy Bagus Sumantri mengatakan, terhitung dari awal Januari sampai dengan akhir Desember tercatat ada 31 kasus bunuh diri yang dilakukan oleh warga Gunungkidul. Dimana 30 orang melakukan dengan gantung diri dan 1 orang melakukan bunuh diri dengan cara menceburkan diri ke sumur.
Ia menjelaskan, berdasarkan analisa yang dilakukan dengan mengumpulkan beberapa keterangan pihak keluarga, faktor yang mendominasi gantung diri adalah depresi sakit menahun yang tidak sembuh. Sehingga mereka memilih jalan pintas untuk mengakhiri hidup mereka, namun beberapa juga ada yang berkaitan dengan permasalahan keluarga maupun ekonomi.
“Kalau untuk usia ya ada yang masih produktif dan ada yang sudah lanjut usia,” kata Kapolres Gunungkidul.
Masih banyaknya aksi gantung diri di Bumi Handayani tentunya menjadi perhatian baik dari Kepolisian, Pemerintah dan organisasi sosial lainnya. Polres Gunungkidul sendiri menggecarkan upaya sambang warga oleh masing-masing Bhabinkamtibmas maupun personel lain untuk mendatangi lansia-lansia yang tinggal sendiri dan berpotensi melakukan bunuh diri.
“Sambang warga ini yang kami lakukan sebagai bentuk pencegahan,” tutup dia.