Pemerintahan
Waspada, Bulan Januari Jadi Puncak Musim Penghujan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Awal tahun 2018 ini diperkirakan menjadi puncak musim penghujan di Indonesia. Dengan kondisi ini, masyarakat diminta untuk lebih meningkatkan kewaspadaan lantaran kemungkinan, pada puncak musim penghujan ini, situasinya akan lebih buruk dibandingkan dengan saat terjadinya siklon cempaka yang memicu sejumlah bencana di beberapa wilayah di Kabupaten Gunungkidul.
Kasi Kedaruratan dan logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Sutaryono menerangkan, berdasarkan pantauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) musim penghujan pada tahun 2017 hingga 2018 ini diperkirakan akan terjadi hingga bulan Februari atau Maret 2018 mendatang. Sedangkan untuk puncak musim penghujan diperkirakan terjadi pada bulan Januari 2018 ini.
Dengan intensitas hujan yang tinggi dan sering semacam ini, Sutaryono memaparkan bahwa potensi bencana yang akan kembali terjadi cukup besar.
“Bukan tidak mungkin bencana banjir besar ataupun tanah longsor seperti yang terjadi pada akhir November 2017 lalu bisa kembali terjadi. Karena memang merupakan puncak musim penghujan, jadi curah hujan diperkirakan lebih besar dibandingkan saat terjadi siklon Cempaka,” ucap Sutaryono, Kamis (04/12/2018) siang.
Belajar dari pengalaman pada bencana banjir dan tanah longsor beberapa waktu lalu, pihak BPBD Gunungkidul telah mempersiapkan langkah antisipasi. Personel BPBD sudah diperintahkan untuk siaga penuh dan bertatus on call untuk dimobilisasi manakala sewaktu-waktu terjadi bencana. Pun demikian dengan relawan-relawan bencana, Tagana hingga koordinasi dengan kepolisian dan TNI juga terus ditingkatkan agar nantinya penanganan bencana bisa dilakukan lebih cepat.







“Kita juga menghimbau kepada masyarakat untuk waspada dan melakukan antisipasi bencana secara mandiri. Seperti contohnya dengan memangkas dahan dan ranting pohon yang sudah terlalu lebat,” kata dia.
Dana Taktis Bencana Harus Berstatus Siap Dicairkan
Sementara Ketua DPRD Gunungkidul, Suharno meminta kepada Pemerintah Kabupaten Gunungkidul agar bisa lebih serius dalam melakukan persiapan maupun antisipasi bencana. Berkaca pada bencana sebelumnya, pemerintah seharusnya bisa melakukan evaluasi sehingga kekurangan-kekurangan penanganan yang terjadi sebelumnya bisa diminimalisir atau bahkan dihilangkan.
“Kita harus lebih serius dalam mengantisipasi dan menangani bencana khususnya bencana banjir dan tanah longsor,” lanjut dia.
Ia sudah berkoordinasi dengan pihak Pemkab untuk memastikan bahwa dana-dana penanggulangan bencana ataupun dana bantuan sosial bisa bertatus on. Dana-dana tersebut nantinya bisa langsung dicairkan untuk membantu masyarakat yang terpapar bencana. Tak hanya itu, penanganan terhadap kawasan yang terlanda bencana beberapa waktu lalu dan belum terselesaikan oleh pemerintah diharapkan bisa segera dirampungkan.
“Saya akan monitor terus. Jadi segala hal yang berkaitan dengan kehidupan rakyat, apalagi yang tertimpa bencana harus diutamakan,” tandasnya.