fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Hujan Tak Kunjung Turun, Petani Cabuti Tanaman yang Mulai Mengering

Diterbitkan

pada

BDG

Paliyan,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Tanaman terlanjur tumbuh namun beberapa hari terakhir jarang bahkan tidak ada hujan turun. Pantauan di kawasan selatan Gunungkidul sejumlah lahan yang ditumbuhi padi kini mulai mengering. Banyak yang masih menyisakan tanaman mereka untuk tumbuh dengan harapan ada hujan yang turun dalam waktu dekat. Namun ada juga yang rela mencabuti tanaman mereka lantaran kondisinya yanhg sangat kering.

Seperti yang dilakukan Samiyem warga Desa Giring, Kecamatan Paliyan. Tanaman padi yang ia tanam beberapa minggu lalu sempat tumbuh dengan adanya guyuran hujan. Namun hujan yang tak kunjung turun membuat tanaman padi serta jagung miliknya mengering. Ia kemudian memilih untuk mencabuti tanaman jagung dan mengolah kembali lahan yang semula ditanami padi.

Berita Lainnya  Stok Pupuk Bersubsidi Masih Sangat Melimpah, Petani Tak Perlu Khawatir

Kerugian pun tentunya dirasakan petani itu. Mengingat ia sudah mengeluarkan biaya hingga ratusan ribu rupiah untuk menaman serta pembelian benih. Namun, saat tanaman sudah mulai tumbuh justu hujan tidak kunjung turun, justru cuaca di Bumi Handayani dirasakan sangatlah panas.

“Kerugian ya hampir 800 ribu dari benih hingga upah tenaga,” kata dia, Jumat (29/11/2019).

Lantaran kondisi ini, ia harus mengulang untuk bercocok tanam. Sekarang ia mulai melakukan penanaman kembali benih jagung dilahan pertaniannya. Tak hanya itu, ia juga menebar benih padi dengan harapan hujan segera turun dan tanaman pangan yang ada juga dapat tumbuh maksimal. Aktifitas yang dilakukan oleh para petani pun saat ini mulai beragam.

Berita Lainnya  Terkait Surat Pernyataan Miskin yang Berisi Kutukan, DPRD Gunungkidul Akan Panggil Dinsos

“Biasanya November itu sudah matun, tanaman sudah tumbuh subur tapi sekarang malah kering semua. Semoga hujan lekas turun,” ucapnya.

Sementara itu, Kapala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan, dampak mundurnya hujan dianggap tidak begitu berdampak pada proses tanam para petani Gunungkidul. Sesuai dengan pendataan yang dilakukan oleh dinas, untuk wilayah Gunungkidul hampir secara keseluruhan sudah terjadi hujan hanya saja tidak merata.

“Ada sekitar 4,6 hari rata-rata 18 kecamatan di Gunungkidul ada hujan. Tapi itu tidak merata, semoga awal desember segera turun hujan,” kata Raharjo

Sementara itu, Kepala Unit Analisa dan Prakirawan Cuaca Staklim BMKG Yogyakarta, Sigit Prakosa mengungkapkan, beberapa waktu lalu untuk hujan sendiri di Gunungkidul dipresdiksi pada dasarian 3 Bulan November 2019. Kendati dmeikian, hingga mendekati akhir November hujan pun belum ada hujan. Prediksi dari BMKG paling tidak di DIY tanggal 30 November atau awal Desember akan segera turun hujan, meski cakupannya tidak merata.

“Kalau ditinjau dari meteorologis, pantauanangin udara atas menunjukkan monsoon Austaralia masih kuat. Sehingga udara bersifat kering dan menyebabkan masih sulitnya pembentukan awan hujan di wilayah DIY,” ujar Sigit.

“Kondisi angin seperti ini dari analisa yang ada akan berlangsung hingga pertengahan Desember mendatang. Kalau untuk hukan mungkin akhir November atau awal desember ini sudah turun meski belum merata,” tambahnya

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler