fbpx
Connect with us

Info Ringan

Petik Langsung Melon di Kebun Mulai Dikembangkan Masyarakat Patung Sapi

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)—Dikenal sebagai kampong tahu lantaran sebagian warganya merupakan pengusaha produksi tahu, masyarakat kawasan Patungsapi, PAdukuhan Sumbermulyo, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari membuat terobosan baru. Kelompok sadar wisata kampung tahun membuat inovasi dengan memanfaatkan lahan yang ada digunakan untuk pertanian agar mengahsilkan buah dan sayur sehingga dapat dinikmati oleh semua orang.

Sabtu (14/12/2019) kemarin masyarakat setempat dan pengunjung dari berbagai daerah melakukan pemanenan bersama sejumlah  buah-buahan dan sayur. Di petik langsung dan dapat dibeli untuk konsumsi pribadi.

Salah seorang tokoh masyarakat setempat, Irfan Radnadi mengatakan, kawasan patung sapi belakangan ini telah mendapat perhatian dari pemerintah desa dengan dilakukannya penataan ulang. Di kawasan tersebut terdapat lahan seluas 2 hektar kemudian di sulap oleh para anggota pokdarwis digunakan untuk penanaman buah dan sayur.

Berita Lainnya  Jelang HUT Kemerdekaan RI, Bakul Bendera dan Umbul-umbul Mulai Padati Kota Wonosari

Ada beberapa jenis buah yang ditanam di lahan tersebut, yang utama yakni buah melon madu atau yang dikenal oleh masyarakat umum melon orange. Kemudian di sela-sela lahan melon tersebut juga ditanami blewah, semangka, timun dan kacang panjang. Secara keseluruhan tanaman ini adalah organic.

“Masa tanam sendiri 65 hari. Alhamdulillah hasilnya sungguh luar biasa. Antusias masarakat pun juga luar biasa,” kata Irfan, Minggu (15/12/2019).

Dalam pemanenan kemarin, ada 1 buah melon yang beratnya mencapai 5 kilogram. Untuk rata-rata sendiri yang dipetik dan dibeli oleh masyarakat yakni 2,5 kilogram sampai dengan 3 kilogram. Atas terobosan baru ini, dari pokdarwis nantinya akan melakukan evaluasi dalam pengembangan selanjutnya.

Berita Lainnya  Masih Banyak Yang Terpapar, Tenaga Kesehatan Akan Diberikan Vaksin Dosis Ketiga

“Tentunya nanti akan dievakuasi dan dipelajari bagaimana pengembangan selanjutnya dan potensi yang ada,” tamabhnya.

Untuk awalan sendiri, dari penggagas mengeluarkan moda sekitar 20 juta untuk pengolahan lahan, bibit, pupuk dan biaya perawatan lainnya.  Untuk terobosan ini memang mengadopsi dari sejumlah daerah yang juga mulai mengembangkan hortikultura di lahan yang ada.

Sementara itu, salah seorang pengunjung Ananda mengatakan cukup puas dengan hasilpemetikan melon yang dilakukan pengunjung bisa memilih sendiri melon mana yang akan dipetik sendiri, kemudian dibeli dengan harga 10 ribu rupiah per kilo nya.

“Seru sih, di Gunungkidul kalau banyak yang mengembangkan konsep seperti ini saya kira juga dapat menjadi pilihan bercocok taman. Untuk rasa buahnya ya tidak jauh berbeda dengan buah pada umumnya, hanya saja disini kan organic,” ucapnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler